Setelah 162 Tahun, India Akhiri Jasa Telegram

Petugas pengirim telegram di Mumbai, India
Sumber :
  • REUTERS/Danish Siddiqui

VIVAnews - Hari ini, Senin 15 Juli 2013, adalah hari terakhir pengiriman telegram di India setelah layanan ini beroperasi selama 162 tahun. Sempat berjaya hingga tahun 80an, kini telegram harus mengalah pada teknologi yang lebih canggih.

Diberitakan CBS News, 30 tahun lalu telegram adalah rajanya telekomunikasi di India. Keluarga-keluarga di negara itu menggunakannya untuk mengumumkan kelahiran atau kematian, ucapan selamat pernikahan maupun informasi lowongan kerja.

Pada masa kolonial Inggris, layanan ini sangat penting. Kabel bawah air dibentangkan antara India ke Inggris pada tahun 1870. Sebelumnya tahun 1851, kabel telegraf sepanjang 27 mil terbentang antara Kalkuta dan Diamond Harbor, Calcutta.

Kabel yang digunakan juga lebih canggih ketimbang milik Eropa dan Amerika Utara. Kabel dibalut dengan lapisan kain untuk menghindari dari debu dan hujan, serta panas dan kelembaban India.

Sektor Manufaktur RI Jauh dari Deindustrialisasi, Ekonom Beberkan Buktinya

Telegram dikirimkan menggunakan kode morse yang terdiri dari titik dan garis. Petugas telegraf adalah orang yang handal menggunakan morse dan memecahkan kodenya dengan singkat.

Telegram awal yang paling terkenal dikirimkan oleh Lord Dalhousie di Calcutta, mengumumkan jatuhnya Rangoon dalam perang Anglo-Burma pada April 1852. Mahatma Gandhi juga bergantung pada telegram untuk menggalang dukungan dan donasi.

Dulu, per hari warga bisa mengirimkan 10.000 telegram. Puncaknya tahun 1985, 60 juta telegram dikirimkan. Kantor telegram India sampai harus menambah tenaga hingga 12.000 orang. Kini, paling bagus, hanya 100 telegram per hari di seluruh India, itu pun hanya pegawai negeri yang mengirimkan pengumuman ke wilayah-wilayah yang tak terjangkau telepon.

Tujuh tahun belakangan, layanan ini  merugi hingga US$250 juta, di tengah meningkatnya pengguna ponsel di seluruh India. Tercatat, April lalu ada 867 juta pemilik ponsel di India, dua kali lipat dibanding empat tahun lalu.

Mak Vera Tepati Janji, Datang ke Makam Olga Syahputra Tengah Malam

Jelang hari-hari terakhir pengiriman telegram, warga memadati kantor telegraf untuk mengirimkan pesan ke keluarga mereka di tempat jauh, sekedar kenangan sebelum layanan itu benar-benar punah.

Beberapa orang datang bersama temannya, hanya untuk saling berkirim telegram. "Kami memutuskan saling berkirim telegram. Sebentar lagi ini hanya tinggal sejarah. Telegram terakhir kami akan menjadi barang koleksi," kata Tarun Jain, yang datang bersama temannya ke kantor telegraf.

Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Sumail Abdullah

Berpengalaman di DPR, Sumail Abdullah Dinilai Berpotensi Maju Pilkada Banyuwangi

Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Sumail Abdullah, dinilai menjadi salah satu nama yang berpotensi maju di Pilkada Kabupaten Banyuwangi dalam Pilkada serentak 2024

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024