"Burka Avenger," Kartun Superhero Bercadar dari Pakistan

Kartun Burka Avenger di Pakistan
Sumber :
  • Facebook
VIVAnews -
Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik
Superhero wanita seperti Wonder Woman dan Supergirl akan punya saingan baru dari Pakistan. Tapi, superhero anyar ini tidak mengenakan celana dalam di luar dan memperlihatkan paha atau belahan dada, melainkan bercadar, tertutup seluruh auratnya.

Menkeu Sebut Jumlah Dana Pemda Mengendap di Bank Capai Rp 180,9 Triliun

Dia adalah Burka Avenger, pahlawan bagi anak-anak sekolah di Pakistan. Di kehidupan normal, dia adalah guru lembut. Namun jika sudah pakai kostum, dia jadi garang dengan kemampuan bela dirinya yang luar biasa. Senjatanya adalah buku dan ballpoint.
Jeep Wrangler Facelift Meluncur, Segini Harganya


Burka Avenger bisa disaksikan dalam tayangan kartun mulai Agustus nanti di seluruh Pakistan. Diberitakan
Al-Arabiya
pekan ini, penciptanya, Aaron Haroon Rashid mengatakan bahwa Burka Avenger akan jadi idola baru yang mendorong pendidikan bagi anak-anak perempuan di Pakistan.


"Setiap episodenya mengajarkan moral, yang memberikan pesan kuat bagi anak-anak. Tapi dikemas dengan hiburan, canda, aksi dan petualangan," kata Rashid.


Alur cerita kartun pertama di Pakistan ini seputar aksi Burka Avenger yang bernama asli Jiya berjuang melawan penjahat bernama Vadero Pajero, seorang politisi botak dan licik. Dibantu Baba Bandook, penyihir jahat, Pajero ingin menutup sebuah sekolah khusus perempuan di sebuah kota bernama Halwapur.


Kisah ini sebenarnya diadaptasi oleh pengalaman di Pakistan sendiri. Di negara yang sebagian wilayahnya masih tumbuh subur radikalisme Taliban ini, anak-anak perempuan dilarang bersekolah. Salah satu kasus terparah adalah penembakan Malala Yousafzai oleh para militan.


Kostum Jiya adalah burka atau cadar. Pakaian ini kerap dipaksa untuk dikenakan pada pemerintahan Taliban di Afganistan pada tahun 1990an. Namun Rashid mengatakan bahwa ini hanya untuk mengakrabkan sosok Burka Avenger dengan kebudayaan masyarakat setempat yang Islami.


"Ini bukanlah bentuk pemaksaan. Dia memakai burka untuk menutupi identitasnya seperti superhero yang lain," kata Rashid.


"Karena dia wanita, kita bisa saja memakaikannya kostum seperti Catwoman atau Wonder Woman, tapi itu tidak akan berhasil di Pakistan," lanjutnya lagi. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya