Kecelakaan KA di Spanyol, Masinis Akui Berkecepatan Tinggi

Detik-detik Terjadinya Kecelakaan Kereta Cepat Spanyol
Sumber :
VIVAnews
Ban Mobil Dicuri saat Parkir di Mal Jakpus, Polisi Kejar Pelaku
-- Masinis kereta maut Renfe di Spanyol yang mengalami kecelakaan pada Rabu pekan lalu, Francisco Jose Garzon Amo, dibebaskan dari tahanan pada Minggu malam kemarin. Sebelumnya dia baru saja bersaksi di hadapan Hakim Lusi Alaez selama dua jam menjelaskan peristiwa kecelakaan maut itu.

Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Kingdom of the Planet of the Apes

Kantor berita
Pajero Sport dan Xpander Cross Edisi Terbatas Meluncur Besok, Segini Harganya
Reuters , Minggu 28 Juli 2013, melansir Amo tiba di Pengadilan Santiago de Compostela pada pukul 6.15 sore waktu setempat. Dia akhirnya dibebaskan polisi tanpa dakwaan apa pun sejak ditahan hari Rabu pekan lalu.


Namun pengadilan mewajibkannya untuk lapor secara rutin dan menyerahkan paspornya kepada hakim. Media yang mengutip informasi dari sumber di pengadilan dan kepolisian, tidak mengatakan apa pun soal tuduhan yang dialamatkan pengadilan kepada masinis berusia 52 tahun tersebut.


Fakta menunjukkan bahwa Amo memacu kecepatan kereta yang dikemudikannya dua kali lipat dari kecepatan ideal yakni 80 kilometer per jam.


Alhasil saat memasuki tikungan, kereta cepat Renfe keluar dari jalur rel dan menabrak dinding. Menurut laporan media cetak Spanyol yang berhasil memperoleh transkrip komunikasi antara Amo dengan pusat sistem kendali dan penyelamatan darurat, terungkap bahwa sang masinis maut sadar betul dirinya mengemudi terlalu cepat.


Sementara Menteri Dalam Negeri Jorge Fernandez, pada Sabtu kemarin mengatakan tuduhan untuk mendakwa Amo bersikap ceroboh masih kurang cukup bukti. Hakim Alaez masih akan terus menyelidik kasus ini dan memeriksa apakah kekeliruan terletak pada kereta, jalur kereta atau sistem keamanan yang lambat sehingga menjadi pemicu kecelakaan.


Sementara jumlah korban tewas kembali bertambah satu orang. Korban diketahui meninggal hari Minggu kemarin dan berasal dari Amerika Serikat. Sebanyak 70 orang lainnya dilaporkan masih dirawat di RS akibat berbagai luka yang dideritanya.
Reuters
melaporkan 22 di antaranya berada dalam kondisi kritis. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya