Berunding, Palestina Tak Ingin Ada Seorang Israel Pun di Wilayahnya

Presiden Palestina Mahmoud Abbas
Sumber :
  • REUTERS/Issam Rimawi/Pool
VIVAnews -
Kemenko Polhukam Susun Rencana Bangun Sistem Pertahanan Semesta di IKN
Perundingan antara Israel dan Palestina kembali dilanjutkan Senin malam waktu setempat di Washington setelah tiga tahun mandek. Presiden Mahmoud Abbas menegaskan bahwa dalam perundingan itu mereka tetap akan menuntut Israel hengkang dari tanah Palestina.

4 Pelaku Terorisme Moskow Ternyata di Bawah Pengaruh Obat-Obatan Terlarang

Diberitakan
Terpopuler: Sandra Dewi Kena Hujat karena Suami sampai Sopyan Dado Meninggal
Reuters , Senin 29 Juli 2013, hal ini disampaikan Abbas dalam kunjungannya ke Mesir. Seharusnya agenda perundingan Israel-Palestina dirahasiakan, seperti yang diharapkan Menteri Luar Negeri AS John Kerry, namun Abbas mengungkapkannya ke para wartawan di Kairo.


Dalam pernyataannya, Abbas mengatakan bahwa dalam perundingan nanti mereka tetap akan mendesak dikembalikannya wilayah yang dicaplok Israel pada perang tahun 1967. Wilayah yang terbentang dari Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Jalur Gaza itu akan jadi wilayah otoritas negara Palestina.


Abbas menegaskan, tidak boleh ada permukiman Yahudi ataupun tentara Israel di wilayah negara mereka itu. Dia juga mengatakan bahwa seluruh permukiman Yahudi yang dibangun setelah tahun 1967 seluruhnya ilegal.


"Dalam resolusi akhir, kami tidak ingin melihat kehadiran seorang Israel pun - sipil atau tentara - di tanah kami," ujarnya.


"Kecuali kehadiran internasional dan multinasional di Sinai, Lebanon dan Suriah, kami bersama mereka," lanjutnya lagi, merujuk pada operasi pasukan perdamaian PBB di wilayah itu.


Komentar Abbas ini sekaligus juga bantahan atas pernyataan Israel sebelumnya yang ingin mempertahankan militernya di Tepi Barat. Israel berdalih, tentara mereka tetap ditempatkan untuk mencegah aliran senjata dari Yordania yang bisa membahayakan warga Yahudi.


Perundingan akan dilakukan pada makan malam sekaligus berbuka puasa, Senin di Washington. Israel diwakili oleh utusan senior Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yaitu Menteri Kehakiman Tzipi Livni dan Yitzhak Molcho. Sedangkan Abbas diwakili oleh Saeb Erekat dan Mohammed Isthyeh.


Sebelumnya perundingan ini terhenti pada tahun 2010 setelah Israel kembali membangun permukiman Yahudi di Tepi Barat. Target perundingan yang dimediasi Amerika Serikat ini adalah mewujudkan solusi dua negara, Israel dan Palestina, yang hidup berdampingan.


Namun, impian ini hanya jadi angan-angan jika Israel tetap pada keputusannya untuk tetap menguasai Tepi Barat dan melakukan blokade pada Gaza. Netanyahu telah bersikap untuk tidak mengakui formula perbatasan tahun 1967 yang digagas Palestina. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya