Dua Rekomendasi Prancis untuk ASEAN

Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius
Sumber :
  • REUTERS/Henry Romero
VIVAnews
Terungkap, Alasan Rizky Irmansyah Sukses Curi Perhatian Nikita Mirzani
- Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius, memberikan dua rekomendasi bagi kemajuan organisasi Asia Tenggara (ASEAN). Dua rekomendasi itu terkait di bidang pertahanan dan keamanan serta perubahan iklim.

Top Trending: Suami Sandra Dewi Punya Saham Triliunan, Ramalan Jayabaya Soal Masa Depan Indonesia

Hal itu diungkap Fabius ketika memberikan pidato di hadapan para delegasi dan media dengan tema Kebijakan Prancis di Asia di Gedung Sekretariat Jendral ASEAN, Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, Jumat, 2 Agustus 2013. Peningkatan bidang pertahanan dipilih Fabius karena kawasan Asia Tenggara masih kerap dilanda konflik. Dia secara khusus menyoroti naiknya ketegangan akibat konflik sengketa jalur Laut China Selatan.
Berpengalaman di DPR, Sumail Abdullah Dinilai Berpotensi Maju Pilkada Banyuwangi


"Dalam konflik itu, Prancis bermaksud ingin membantu mencari solusi damai yang sesuai dengan hukum internasional. Itu sebabnya Menteri Pertahanan Jean-Yves Le Drian, turut serta dalam dialog Shangri-La," ujar Fabius.


Laut China Selatan dianggap sebagai jalur vital bagi perekonomian dan memiliki kepentingan strategis bagi beberapa negara. Prancis juga mendorong penyelesaian konflik sengketa lahan antara beberapa negara Asia Tenggara dengan China melalui jalur kode kelakuan baik (COC) yang dicanangkan melalui deklarasi Pertemuan Tingkat Tinggi ASEAN di Phnom Pen, Kamboja, tahun 2002 silam.


Prancis turut mendukung kawasan ASEAN agar bebas dari profilerasi senjata nuklir dan membantu melawan tindakan pembajakan demi mengamankan jalur distribusi bagi negara-negara Asia. Ke depannya, Fabius berharap Prancis dapat terus memainkan peranan penting untuk menjaga perdamaian dan keamanan di ASEAN.


Itu sebabnya mereka tertarik untuk berpartisipasi dalam Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN (ADMM) tahun depan. Sementara di bidang lingkungan, Prancis mengingatkan soal perlawanan terhadap isu perubahan iklim dan emisi gas rumah kaca.


"Karena Asia merupakan penyumbang kurang lebih 45 persen emisi gas rumah kaca di tahun 2030 mendatang maka Prancis berniat untuk terus bekerja sama dan bahu membahu mengatasi isu tersebut," kata Fabius.


Terkait dengan isu perubahan iklim, Prancis akan menjadi tuan rumah Konferensi Perubahan Iklim PBB (UNCFCCC) yang digelar pada 2015 mendatang di Paris. Fabius berharap rekomendasi tersebut dapat membantu ASEAN menjadi kawasan yang terus stabil. (umi)



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya