Dua Pilot Turki Diculik Pria Bersenjata di Libanon

Militer Lebanon menjaga Bandar Udara Internasional Hariri
Sumber :
  • Reuters
VIVAnews -
Mumpung Ramadhan, Ammar Zoni Banyak Berdoa Agar Segera Bebas dari Penjara
Dua pilot maskapai Turkish Airways diculik oleh pria bersenjata di Beirut, Libanon, Jumat dini hari 9 Agustus 2013 waktu setempat. Kelompok yang mengklaim bernama Zuwar al Imam Reda akan menukarkan kedua pilot itu dengan pembebasan kelompok peziarah Syiah asal Libanon yang diculik di Suriah tahun 2012.

Park Serpong Jadi Lokasi Bukber Dispar Banten, Intip Potensi Bisnis dan Kontribusinya ke Daerah

Laman
Jokowi Imbau Warga Mudik Lebih Awal, Jumlahnya Naik 56 Persen
Al Jazeera mengutip pernyataan Menteri Dalam Negeri Libanon, Marwan Charbel. "Sebuah operasi penculikan terjadi pada pukul tiga dinihari dan menyasar sebuah bus yang membawa beberapa kru pesawat Turkish Airlines. Mereka menculik dua penumpang di dalam bus itu yakni sang pilot dan ko-pilot," ungkap Charbel.


Saat peristiwa itu terjadi, bus milik maskapai itu dalam perjalanan dari Bandar Udara Internasional Hariri menuju hotel.


Sementara tujuh penumpang bus lainnya yang merupakan pramugari, diperintahkan turun dan ditinggal di tengah jalan. Charbel memastikan dua pilot tersebut berkewarganegaraan Turki, bernama Murat Agca dan Murat Akpinar.


Duta Besar Turki untuk Libanon, Inan Ozyildiz membenarkan penculikan dua pilot tersebut kepada media Kantor Berita
Anatolia
. Pilot itu baru saja mendarat di Beirut setelah menempuh perjalanan dari Turki.


Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu langsung mengontak Perdana Menteri. "Kami sedang berupaya menyatukan kembali kedua pilot itu dengan pihak keluarga secara selamat," tulis Davutoglu di akun Twitter resminya.


Akibat peristiwa penculikan itu, Kemlu Turki langsung mengeluarkan larangan bepergian (
travel warning
) bagi warganya yang ingin ke Libanon. Mereka juga meminta warganya yang masih berada di Libanon untuk segera kembali ke Turki.


Presiden Turki, Abdullah Gul juga akan turun tangan dan berbicara dengan Presiden Libanon. Peristiwa penculikan terjadi beberapa hari setelah seorang sumber politisi senior Libanon mengungkapkan, ada rencana penculikan warga Turki. Rencana itu, kata si politisi, dirancang keluarga kelompok peziarah Syiah asal Libanon.


Bantah

Juru bicara keluarga Syiah Libanon membantah informasi politisi itu. Mereka mengatakan sama sekali tidak terkait dengan penculikan yang terjadi di Beirut pada Jumat kemarin.


Sebelumnya, kelompok peziarah Muslim Syiah Libanon diculik di bagian utara Provinsi Aleppo, Suriah tahun 2012. Mereka baru saja melakukan ziarah dari Iran dan sedang menuju kembali ke Libanon.


Kelompok yang terdiri dari 11 orang itu dilaporkan ditahan oleh kelompok pemberontak Asifar al Shamal. Turki diduga memiliki pengaruh kuat terhadap kelompok pemberontak itu. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya