Dibebaskan Israel, Tahanan Palestina Disambut Sebagai Pahlawan

Abu Moussa, mantan napi Israel, disambut warga di Jalur Gaza
Sumber :
  • REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
VIVAnews -
Soal Cincin di Jari Manis dan Dilamar di Bali, Ini Kata Syifa Hadju
Sebanyak 26 tahanan Palestina yang dibebaskan Israel pada Rabu dini hari ini disambut bak pahlawan di Ramallah, Tepi Barat dan Jalur Gaza. Ratusan orang menunggu mereka, terutama karib kerabat yang sudah rindu bukan kepalang.

Ada Banyak Cerita! Dude Harlino dan Alyssa Soebandono Ungkap Proses Kelahiran Anak Perempuan Pertama

Diberitakan
6 Cara Ampuh dan Mudah Bersihkan Mika Lampu Mobil yang Kusam
Los Angeles Times , 11 orang yang dipulangkan ke Ramallah disambut ratusan orang yang mengibarkan bendera Palestina, dilempari bunga, dan diusung tinggi-tinggi ke udara. Pemandangan yang sama terjadi di Gaza, tempat 14 tahanan Palestina di pulangkan, massa berdansa, menembakkan peluru ke udara dan menyalakan kembang api.


"Saya tidak pernah mengira bisa bertemu dia lagi. Perasaan ini tidak bisa digambarkan dengan kata-kata, kebahagiaan seluruh dunia sekarang menghinggapi saya," kata Adel Mesleh, kakak Salama Mesleh yang dibebaskan setelah dipenjara karena membunuh warga Israel tahun 1993.


Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas menyambut mereka di komplek kepresidenannya. Diciuminya satu-satu pria-pria yang telah mendekam lebih dari 20 tahun di penjara zionis tersebut. Mereka lalu berziarah ke makam Yasser Arafat.


"Ucapan selamat dihaturkan untuk diri kita sendiri dan keluarga kita atas terbebasnya saudara-saudara kita dari kegelapan penjara ke terangnya mentari kebebasan. Kami katakan pada kalian, sisa tahanan lagi akan dibebaskan, ini hanyalah permulaan," kata Abbas.


Mereka ditahan karena melakukan penyerangan terhadap Israel. Bagi warga Israel, mereka adalah teroris dan pembunuh, tapi bagi warga Palestina yang terjajah, mereka adalah pahlawan nasional dan pejuang kemerdekaan.


"Dia adalah pahlawan bagi saya, dan seluruh desa," kata Imad Abuzaytoun, 36, sepupu dari Taher Zayod, 42, yang dibebaskan setelah divonis 21 tahun akibat serangan yang menewaskan seorang polisi Israel tahun 1992.


"Saya tidak bisa mengungkapkan kebahagiaan yang kami rasakan, menyambut mereka kembali di rumah," kata Nafez Nasser, 67, dari Nablus, Tepi Barat, menyambut dua keponakannya, Mohamed Sawalha, 40, dan Hosni Sawalha, 39, yang dipenjara akibat menyerang sebuah bus Israel yang menewaskan seorang penumpang tahun 1990.


Pembebasan 26 tahanan ini adalah tahap pertama dalam pembebasan warga Palestina lainnya dalam beberapa tahun ke depan. Pembebasan ini adalah salah satu syarat dimulainya kembali perundingan damai antara Israel dan Palestina yang sempat mandek 2010 lalu. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya