- REUTERS/Erik De Castro
VIVAnews - Setelah menduduki lebih dari sepuluh tahun, pasukan Amerika Serikat dan NATO akan ditarik dari Afganistan pada akhir 2014. Namun, keamanan Afganistan diyakini masih akan tetap bergantung pada kehadiran pasukan asing.
Demikian penilaian Jenderal Joseph Dunford, Panglima Militer AS dan NATO di Afganistan, dalam wawancara dengan kantor berita Reuters yang diterbitkan pada Rabu, 14 Agustus 2013. Dunford merupakan panglima militer terakhir yang akan memimpin pemulangan pasukan AS dan NATO dari Afganistan.
Menurut Dunford, hampir semua anak buahnya akan ditarik pulang. Namun pihaknya akan menyisakan sejumlah kecil pasukan yang bertugas melatih militer Afganistan maupun menjalani tugas-tugas lainnya, seperti operasi anti terorisme.
Namun, masih belum dipastikan berapa personel yang masih harus dipertahankan di Afganistan. Kantor kepresidenan AS (Gedung Putih) ingin 7.000 tentara Amerika tetap berada di sana, namun sebagian kalangan militer menginginkan dua atau tiga kali lipat dari jumlah itu.
Walau mereka tidak lagi berkuasa sejak pendudukan pasukan AS dan sekutunya pada 2001 - atau tak lama setelah Tragedi Teror 11 September - pengaruh Taliban di Afganistan masih sangat kuat. Ini yang membuat Dunford yakin bahwa keamanan di Afganistan kian rentan bila ditinggal hampir semua pasukan AS dan NATO.
"Keberadaan kami setelah 2014 jauh makin rumit dan jumlah pasukan kami nanti yang akan menjadi tantangan," kata Dunford. "Ini tidak sekadar mengenai jumlah. Ini mengenai kemampuan yang dibutuhkan untuk menopang pasukan keamanan Afganistan setelah 2014," lanjut Dunford.
Pasukan asing yang digalang AS itu bernama Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF). Jumlahnya di Afganistan saat ini sekitar 87.000 personel, tiga perempatnya berasal dari Amerika dan sisanya sesama anggota NATO seperti Inggris, Jerman, dan Italia.
Dunford juga menilai terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa misi pasukannya di Afganistan telah sukses. "Tujuan kami adalah membuat Afganistan yang stabil, aman, dan bersatu. Dan kami masih mengupayakan tujuan itu," kata Dunford. "Dan bila mencapai tujuan... menurut saya itu akan dikenang sebagai misi yang sukses," lanjut dia. (umi)