Sudah 421 Orang Tewas Digempur Militer Mesir

Korban tewas di Mesir pada gempuran militer membubarkan demonstran
Sumber :
  • REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
VIVAnews -
Bea Cukai Musnahkan Pakaian Bekas Bernilai Ratusan Juta di Yogyakarta
Korban tewas terus berjatuhan di Mesir saat aparat berusaha membubarkan aksi massa di Kairo. Diperkirakan jumlahnya sudah lebih dari 400 orang. Namun, pihak Ikhwanul Muslimin tidak gentar, malah menyerukan aksi lagi.

Jokowi Adakan Buka Puasa Bersama Menteri di Istana

Diberitakan
4 Jenderal Polri Kompak Bareng Wartawan dan Polwan Sebar Kebaikan di Bulan Ramadan
Reuters yang mengutip laporan Kementerian Kesehatan Mesir, Kamis 15 Agustus 2013, sebanyak 421 orang terbunuh pada bentrokan di Kairo, Alexandria dan beberapa kota di Mesir. Sebanyak 43 di antaranya adalah aparat keamanan, selebihnya warga sipil. Lebih dari 3.500 orang terluka dalam insiden tersebut.


Jumlah yang jauh lebih banyak disampaikan oleh kelompok Ikhwanul Muslimin yang mengatakan bahwa korban tewas mencapai 3.000 orang. Angka-angka ini tidak bisa dikonfirmasikan kebenarannya.


Ini adalah pembantaian ketiga yang dilakukan oleh militer Mesir sejak ratusan ribu massa Ikhwanul Muslimin menduduki Kairo awal Juli lalu. Namun, aksi penggempuran kali ini adalah yang terbesar dan mengagetkan banyak pihak, termasuk masyarakat internasional. berdatangan untuk langkah pemerintah Mesir tersebut.


Kendati digempur habis-habisan, namun IM masih belum mau mundur. Juru bicara IM Gehad al-Haddad bahkan menyerukan aksi demonstrasi pada Kamis ini untuk memprotes kekerasan aparat. Mereka mengatakan akan tetap mendesak pemerintahan kudeta yang digawangi militer untuk turun.


"Kami tetap tidak akan menggunakan kekerasan dan tetap damai. Kami masih tetap kuat. Kami tetap akan maju sampai kudeta militer ini runtuh," kata al-Haddad.


Sementara itu, kekerasan terus meluas hingga mengincar rumah-rumah ibadah umat Kristen Koptik di Mesir. Sedikitnya  17 gereja Koptik jadi sasaran penyerangan di Alexandria, Minya, Assiut, Fayoum dan Suez, setelah Paus Koptik Tawadros memberikan restunya untuk aksi berdarah militer tersebut.


Perdana Menteri Mesir Hazem Beblawi mengatakan bahwa aksi tegas perlu dilakukan untuk membubarkan demonstrasi IM. Menurut dia keputusan yang diambil untuk membubarkan paksa massa kelompok Ikhwanul Muslimin bukan sesuatu yang mudah.


"Hari ini merupakan hari yang berat. Pemerintah terpaksa harus mengambil keputusan sulit untuk mengakhiri unjuk rasa," kata Beblawi. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya