- REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
VIVAnews – Turki menarik duta besarnya dari Mesir untuk berkonsultasi, Kamis 15 Agustus 2013, terkait bentrokan berdarah di Mesir yang menewaskan ratusan orang. Sebelumnya, Turki mengutuk langkah represif tentara Mesir yang membunuhi massa pendukung mantan Presiden Mohamed Mursi.
“Pemerintahan hasil kudeta tidak hanya mengacuhkan aspirasi rakyat Mesir untuk demokrasi. Mereka juga membantai rakyatnya sendiri. Rakyat cepat atau lambat akan memenangkan perjuangan mereka menuntut demokrasi,” kata Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan seperti dikutip Al-Jazeera.
Reuters memberitakan, Mesir dengan cepat membalas langkah Turki dengan memanggil duta besarnya dari Ankara sambil membela langkah yang dilakukan pemerintahnya dalam sebuah pernyataan singkat.
Turki muncul sebagai salah satu pengkritik Mesir yang paling keras di panggung internasional. Saat militer Mesir menggulingkan Mursi bulan lalu, Turki menyebutnya sebagai “kudeta yang tidak dapat diterima.” Turki juga meminta Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan pertumpahan darah di Mesir.
Namun penarikan Duta Besar Turki dari Mesir kemungkinan hanya berlangsung singkat. Sang Dubes dijadwalkan kembali ke Mesir begitu konsultasi dengan pemerintahnya selesai. (sj)
Baca juga: