Diaspora di Australia Boyong Proyek Triliunan ke Indonesia

Pertumbuhan Properti 2013
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews -
Jokowi Bersyukur Angka Stunting Turun dari 37 Persen Menjadi 21 Persen
Potensi diaspora Indonesia di luar negeri tidak bisa dianggap enteng bagi kemajuan tanah air. Beberapa dari mereka bahkan mampu memboyong proyek triliunan rupiah dari luar negeri ke nusantara.

Prabowo Berkelakar Singgung Senyuman Berat, Anies: Kan Beliau yang Alami, Kita Biasa Aja

Salah satunya adalah Iwan Sunito, bos properti asal Indonesia yang kini tinggal di Australia. CEO Crown International Holding Group ini mengatakan bahwa saat ini ada 100 ribu diaspora Indonesia yang tinggal di Australia, potensi yang sangat besar.
Mahfud MD Jelaskan Alasan Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres di KPU


"Contohnya saat ini perusahaan saya sendiri yang telah memiliki proyek senilai Rp30 triliun. Ini menandakan orang Indonesia pun juga memiliki kemampuan besar di luar negeri," paparnya dalam Kongres Diaspora II di Jakarta, Senin 19 Agustus 2013.


Tidak ingin hanya sukses di negeri orang, pria yang sudah tinggal di negara kanguuru selama 28 tahun ini turut memboyong proyeknya ke tanah air. Dia mengatakan, saat ini sebuah mega proyek bernilai Rp10 triliun tengah digarap perusahaan besutan Iwan di Jakarta.


Merujuk kepada contoh cerita suksesnya, Iwan meminta kepada seluruh diaspora untuk menjadi inisiator dan bukan imitator apabila ingin menapaki jalan yang sama seperti dirinya.


Sementara dari segi budaya, diaspora Indonesia masih mempraktikkannya. Salah satunya adalah Diaspora asal Suriname, Brigadi Jenderal Richard Rakotonirina, yang mengatakan bahwa saat ini budaya Jawa masih dipraktekkan di negaranya tersebut.


"Jumlah diaspora di Suriname mencapi 60 persen dari 20 juta penduduk di negara kami. Oleh sebab itu kami berharap banyak dapat menjalin kerjasama yang lebih erat di antara kedua negara khususnya bidang ekonomi, diplomasi dan hubungan antar warga," kata Rakotonirina.


Berbagai sumbangsih diaspora bagi tanah air, baik langsung maupun tidak langsung, adalah bukti bahwa mereka bisa tetap berkontribusi bagi kemajuan Indonesia dimanapun mereka berada. Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dalam pembukaan kongres.


"Saya kerap ditanya oleh para diaspora Indonesia: apakah perlu kembali ke Indonesia untuk berkarya. Saya menjawab pertanyaan mereka merujuk kepada pernyataan yang pernah diungkap Presiden, yakni, para diaspora dapat berkarya di mana pun. Namun apabila dibutuhkan, mereka harus siap untuk dipanggil," papar Marty. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya