Ekonomi Meksiko Terburuk Dalam Empat Tahun Terakhir

Warga Meksiko bertelepon usai diguncang gempa bumi
Sumber :
  • REUTERS/Henry Romero
VIVAnews -
Update Rekapitulasi KPU: Prabowo-Gibran Unggul di Maluku
Perekonomian Meksiko anjlok untuk pertama kalinya sejak empat tahun terakhir dalam kuartal kedua tahun ini. Anjloknya negara ekonomi terbesar ke-2 di Amerika Latin ini karena menurunnya pengeluaran pemerintah, konsumsi yang lamban dan permintaan yang lemah.

Manfaatkan Suasana Ramadhan, Kemenag Mengadakan Uji Kompetensi Guru Pendidikan Al-Qur'an

Diberitakan
Pengakuan Mengejutkan dr Ingwy Alias Sunaryanto yang Ternyata Dokter Gadungan
Reuters , Rabu 21 Agustus 2013, perekonomian Meksiko turun 0,74 persen dalam kuartal kedua dibandingkan kuartal pertama tahun ini, menurut data badan statistik nasional. Data aktivitas ekonomi lainnya yang dipublikasikan Selasa menunjukkan, sektor konstruksi turun 6,8 persen, terendah sejak resesi tahun 2009.


Pengeluaran anggaran yang rendah setelah penggantian pemerintahan memperlambat proyek-proyek konstruksi. Dampak terparah dialami oleh perusahaan konstruksi seperti Cemex, salah satu produsen semen terbesar di dunia.


Pemerintah Meksiko telah menurunkan prediksi pertumbuhan mereka setahun menjadi 3,1 persen. Beberapa analis memperkirakan, akan ada revisi prediksi lagi jika melihat dari buruknya kinerja di kuartal kedua ini.


Penurunan ini juga memicu Barclay untuk merevisi prediksi pertumbuhan Meksiko tahun 2013 menjadi 1,4 persen dari sebelumnya 2,5 persen.


Presiden Enrique Pena Nieto yang baru terpilih Desember lalu menggelontorkan paket reformasi ekonomi untuk memicu pertumbuhan. Tapi langkah ini masih tertahan dan baru akan diaktifkan beberapa bulan lagi.


Bank pusat Meksiko, Banco de Mexico, yang sebelumnya telah merevisi prediksi pertumbuhan 2013 antara 2 dan 3 persen, yakin penurunan hanya akan terjadi di kuartal kedua. Hal ini diamini oleh para analis.


"Kami menduga kuartal kedua akan menjadi titik terendah ekonomi Meksiko dan pertumbuhan akan terjadi setelah ini," ujar pernyataan Capital Economics di London.  (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya