Dubes Mesir Jamin Negaranya Aman untuk Dikunjungi

Dubes Mesir Baha Dessouki (kanan)
Sumber :
  • ANTARA/R. Sukendi
VIVAnews -
Sopir Sedan di Tangsel Jadi Tersangka Usai Tabrak Pemotor dan PKL
Duta Besar Mesir untuk Indonesia, Baha Dessouki, mengatakan bahwa pemerintahnya kini tengah berupaya keras memperbaiki sektor pariwisata yang terpuruk akibat konflik politik di negaranya. Kendati masih dibelit konflik, namun Dessouki mengatakan masih tetap ada turis asing yang berkunjung ke Negeri Seribu Piramida itu.

Pecahkan Rekor Tertinggi, Harga Emas Hari Ini Tembus Rp 1.249.000 Per Gram

Hal ini diungkapkan Dessouki saat mendampingi seorang pengajar dari Universitas Kairo memberikan kuliah umum, Rabu 28 Agustus 2013 di Wisma Antara. Dia mengakui memang ada penurunan jumlah wisatawan saat ini tetapi tidak dalam skala besar.
Ten Hag Bawa 3 Pemain Man Utd U-18 ke Tim Senior


"Tetapi turis asing masih tetap ada, antara lain datang dari Rusia, Mesir, Italia dan beberapa negara Eropa lainnya. Pemerintah Mesir sedang berupaya mengembalikan perdamaian di negara kami dan itu yang menjadi tujuan utama kami," kata Dessouki.


Dalam kesempatan itu dia menjamin kepada masyarakat Indonesia bahwa Mesir aman untuk dikunjungi karena tidak semua daerah di sana diliputi konflik.


"Kami terus berupaya untuk memberikan rasa aman agar turis asing nyaman berkunjung ke Mesir," kata dia.


Dia mengaku hingga kini belum ada laporan yang menyatakan adanya turis asing jadi korban dalam aksi bentrokan berdarah yang terjadi di sana. Menurut Dessouki, yang ada malah anggota kelompok teroris yang menyamar sebagai turis asing.


"Ada beberapa turis asing yang menyusup ke dalam dan malah ikut bergabung dalam aksi pendudukan dengan kelompok teroris di negara kami. Saya mendapat laporan mereka juga berasal dari salah satu negara dari kawasan Asia Tenggara. Namun saya tidak ingin menyebut nama negaranya di forum ini," tutur dia.


Sektor pariwisata merupakan salah satu andalan pemasukan finansial bagi Mesir. Menurut data dari Federasi Pariwisata Mesir, saat ini ada sekitar 2,83 juta orang yang bekerja di industri tersebut dan menekuni berbagai profesi resmi.


Ini belum termasuk mereka yang bekerja di sektor informal. Pada tahun 2011 lalu, industri itu menyumbang 11,3 persen dari total pertumbuhan ekonomi Mesir dengan memberikan pemasukan sebesar US$8,7 miliar atau Rp95 triliun. Namun, pada 2011 pula jumlah turis ke Mesir turun sepertiga dari tahun sebelumnya.


Industri ini mulai tumbuh lagi pada 2012 hingga awal 2013. Namun, sejak bentrokan berdarah kembali berlangsung Agustus ini, sejumlah operator wisata menangguhkan semua layanan paket ke Mesir, setidaknya hingga September mendatang. Pemerintah Indonesia sendiri telah mengeluarkan imbauan larangan berkunjung (
travel advisory
) ke Mesir sejak 25 Juli kemarin.


Dalam keterangan persnya, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa meminta agar seluruh WNI menunda perjalanan ke Mesir, khususnya ke wilayah Semanjung Sinai, hingga situasi keamanan kembali stabil.  (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya