Kapal Induk AS Bergerak Dekati Perairan Suriah

Kapal Induk AS USS Abraham Lincoln melintasi Selat Hormuz.
Sumber :
  • REUTERS/Jumana El Heloueh
VIVAnews
Menkes Ungkap Alasan Tingkat Stunting Indonesia Baru Turun 0,1 Persen
- Kapal induk bertenaga nuklir, USS Nimitz, dan beberapa kapal perang Amerika Serikat lainnya kini mengarah ke Laut Merah. Mereka disiapkan melancarkan serangan militer ke Suriah bila sudah ada "lampu hijau" dari pemerintah AS.

 KPU Minta MK Tolak Tudingan Suara Nasdem Berkurang dan Golkar Bertambah di Jabar 1

Demikian ungkap kalangan pejabat pertahanan AS, seperti dikutip kantor berita
Penyebab Raibnya Foto Jokowi di Kantor PDIP Sumut Terungkap, Kini Sudah Terpasang Lagi
Reuters pada Minggu waktu setempat. Pejabat-pejabat itu tidak mau namanya disebutkan.


Kapal induk USS Nimitz ini, ungkap seorang pejabat, dikawal empat kapal destroyer dan satu kapal penjelajah. Saat ini armada itu bergerak ke arah barat Laut Arab dan harus bersiaga di sana sambil menunggu perintah lanjutan. 


"Aset-aset ini harus siap di tempat bila kemampuan dan kehadiran gugus tugas tersebut diperlukan," demikian ungkap seorang pejabat. "Kami berupaya bergerak efisien dari segi waktu dan ruang sehingga bisa siap bila diperlukan," ungkap pejabat lainnya.


Namun, di mana persisnya kapal induk itu akan ditempatkan masih harus dirumuskan, apakah di dekat perairan Suriah atau di zona maritim negara sekutu AS. 


Dalam beberapa hari terakhir, aktivitas militer AS di sebelah timur Laut Mediterania kian meningkat. Selain akan mendatangkan kapal induk, AS juga menambah kapal destroyernya di kawasan itu dari dua menjadi tiga unit.


Kapal-kapal itu diyakini sanggup membawa 200 rudal jelajah Tomahawk. Namun, kalangan pejabat menilai mereka hanya perlu setengah dari jumlah rudal itu bila melancarkan operasi militer terbatas atas Suriah.


Perkembangan ini muncul setelah Presiden Barack Obama akhir pekan lalu menyatakan pihaknya kini tinggal menunggu persetujuan dari parlemen (Kongres) AS untuk melancarkan aksi militer ke Suriah. Bila sudah disetujui, AS tidak ragu menggempur Suriah walau tidak disetujui Dewan Keamanan PBB.


AS menyatakan bahwa aksi militer ini perlu untuk menghukum rezim Bashar al-Assad, yang dituduh bertanggung jawab atas serangan senjata kimia atas banyak warga sipil di luar Ibu Kota Damaskus dua pekan lalu di tengah perang saudara. Assad sendiri membantah klaim AS itu dan menuduhnya telah membuat fitnah.  (umi)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya