Wawancara Khusus Dubes Jepang di Indonesia

"Kami Butuh Banyak Pekerja Terlatih Indonesia"

Peringatan Perayaan Ulang Tahun Kaisar Jepang
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Hubungan diplomatik Indonesia - Jepang sudah dirajut semenjak 55 tahun silam. Dan beberapa tahun belakangan, kerjasama kedua negara ini makin erat dan kian luas. Dari industri mobil hingga kerjasama dalam bidang ketenagakerjaan. Kerjasama dalam bidang tenaga kerja itu sungguh penting, demi menekan jumlah pengangguran di Indonesia yang kian tahun jumlahnya kian banyak.

Blak-blakan, Ketum PSSI Erick Thohir Ungkap Pembicaraan dengan Emil Audero

Beruntung, belakangan ini Jepang kian membutuhkan tenaga kerja terlatih asal Indonesia, yang memiliki banyak pekerja potensial. 

Menurut Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Yoshinori Katori, pekerja yang sangat dibutuhkan bangsanya saat ini adalah jasa perawatan dan pelayanan manusia. Ini terkait dengan timpangnya faktor demografi di negeri sakura itu. Walau saat ini berstatus negara maju, pemerintah Jepang menyoroti bahwa saat ini makin banyak jumlah kaum manula di negeri itu ketimbang angkatan kerja produktif. 

Banyak orang tua di Jepang yang butuh perawatan dan pelayanan kesehatan. "Maka kami semakin membutuhkan tenaga kesehatan lokal dan perhatian khusus di industri kesehatan," kata Katori. 
 
Dalam tiga kali wawancara dengan VIVAnews di waktu dan tempat yang berbeda, Katori menekankan bahwa lapangan kerja di sektor perawatan dan pelayanan kesehatan di Jepang merupakan potensi besar bagi pekerja asal Indonesia.

8 Terduga Teroris Jaringan JI Ditangkap, Polisi Ungkap Ada yang Berperan Jadi Bendahara

Telah bertugas selama tiga tahun sebagai Dubes di Jakarta, dia yakin bahwa pekerja terampil asal Indonesia tidak saja mendulang rezeki, namun juga bisa memetik nilai-nilai yang menjadi karakter bangsa Jepang: tepat waktu, disiplin, dan kerja keras. 

Berikut petikan wawancaranya:

Jepang dan Indonesia belakangan ini memperluas kerjasama di bidang ketenagakerjaan. Seberapa erat kerjasama ini?

Selama lima tahun terakhir kami menerima tenaga perawat di rumah sakit dan perawat lansia asal Indonesia. Hingga saat ini sudah ada sekitar 600 perawat yang bekerja di Jepang. Mereka sangat suka berkunjung ke Jepang. Perawat asal Indonesia pun sangat dibutuhkan dan disukai di Jepang.

Jadi Jepang tengah menunjukkan minat besar atas tenaga kerja terampil dari Indonesia?

Iya, terutama untuk perawat rumah sakit dan perawat lansia atau caretaker. Ini akan menjadi semakin penting. Indonesia dikenal akan populasi mudanya. Rata-rata usia penduduk Indonesia adalah 28 tahun, sementara usia rata-rata penduduk Jepang sudah mencapai usia di atas 40 atau 50 tahun. Jepang memiliki piramida terbalik mengenai komposisi penduduk tua dengan yang muda. 

Sebegitu seriuskah timpangnya komposisi jumlah manula dengan kaum muda di Jepang?

Secara umum satu dari empat penduduk Jepang sudah berusia di atas 65 tahun, sehingga Jepang saat ini memasuki populasi tua. Maka kami semakin membutuhkan tenaga kesehatan lokal dan perhatian khusus di industri kesehatan.

Apakah ada insentif khusus yang diberikan Pemerintah Jepang untuk meningkatkan populasi kaum muda dalam meningkatkan tingkat kelahiran?

Sebenarnya insentif yang diberikan tidak terlalu banyak. Saat ini sedang masih terus didiskusikan bagaimana memberikan insentif untuk meningkatkan jumlah kelahiran.

Kebanyakan warga Jepang menikah di saat usianya sudah tidak lagi muda. Mereka lebih memprioritaskan waktu mudanya untuk berkarier dan membangun kehidupan yang mapan.

Indosat Siap Bantu Pemerintah Ciptakan 1 Juta Talenta Digital

Maka, secara umum, banyak warga Jepang yang sangat berhati-hati apabila mengambil keputusan untuk berkeluarga.

Apakah sulit bagi pekerja asing untuk bekerja di Jepang? Apakah ada kemampuan khusus yang harus dikuasai?

Betul, sangat sulit untuk dapat bekerja di Jepang. Kami tidak menerima begitu saja pekerja asing, tetapi ada pengecualian bagi tenaga kerja terlatih (skilled labour). Contohnya, banyak tenaga kerja terlatih yang bekerja di Jepang berasal dari India. Mereka rata-rata bekerja di bidang informasi dan teknologi (IT). 

Selain India, ada dua negara lainnya yang banyak mengirimkan pekerja asing ke Jepang. Namun pengiriman tenaga kerja itu diatur dalam sebuah perjanjian.

Terkait dengan Indonesia, kami sudah memiliki kesepakatan mitra. Di dalam kesepakatan itu, kami setuju untuk menerima tenaga kerja Indonesia di bidang perawatan orang lanjut usia dan kami sangat beruntung karena hal itu.

Tenaga kerja Indonesia dapat bekerja di Jepang sebagai kandidat perawat atau caretaker. Apabila mereka lolos dalam ujian nasional Jepang, maka para kandidat itu dapat bekerja penuh waktu di sana.

Saya tidak memiliki data angka pastinya saat ini. Tetapi jumlah pekerja asal Indonesia yang datang ke Jepang berjumlah sekitar 1000 orang.  Sebanyak 20 persen dari mereka lulus ujian nasional ketenagakerjaan.

Lalu bagaimana ketika Anda atau warga Jepang lainnya berbisnis dengan orang Indonesia? Apakah ada kesulitan?

Saya memahami ada beberapa budaya dan kebiasaan yang di sini lebih fleksibel, contohnya terkait dengan ketepatan waktu. Namun di Jepang, kami tetap menjunjung tinggi nilai-nilai seperti tepat waktu, disiplin, dan pekerja keras.

Menurut Anda, apakah orang Indonesia dapat mengadaptasi nilai-nilai tersebut?

Tentu saja. Saya dengar banyak orang Indonesia yang kembali dari Jepang dan memiliki pengalaman bekerja dengan kami, pada akhirnya mereka terpengaruh dengan nilai tersebut dan turut menerapkan di Indonesia.

Duta besar Jepang untuk Indonesia, Yoshinori Katori (kiri)

Pertukaran Budaya

Dubes Katori juga antusias berbicara mengenai program pertukaran budaya Indonesia-Jepang. Itulah sebabnya Jepang akhir-akhir ini kian intensif mengirim misi budaya ke Indonesia, mulai dari anime, manga, hingga sumo. Setiap tahun selalu terselenggara acara budaya Japan Matsuri di Jakarta.

Pemerintah Jepang pun rutin mengirim para guru pesantren untuk program kunjungan ke Jepang setiap tahun. Ini untuk meningkatkan rasa saling mengerti antara bangsa Indonesia dengan Jepang walau berbeda budaya hingga tidak sampai menimbulkan kesalahpahaman di kemudian hari.  

Apakah Pemerintah Jepang dan Indonesia memiliki kerjasama untuk meningkatkan pemahaman warga yang memiliki keyakinan yang berbeda?

Terkait kerjasama itu, kami memiliki sebuah program untuk mengundang guru pesantren berkunjung ke Jepang. Kami telah memulai program tersebut sejak tahun 2004 silam.

Hingga saat ini kami rasa sudah mengundang sekitar 106 guru Pesantren. Mereka berada di Jepang antara 10 hari hingga dua minggu untuk mengunjungi beberapa sekolah, institusi pendidikan atau pusat kebudayaan.

Di sana mereka juga mengadakan dialog keagamaan antara bhiksu di kuil Buddha dengan guru pesantren. Tidak hanya pemimpin agama saja yang terlibat dalam diskusi tersebut, tetapi juga pengajar universitas, guru, mahasiswa. Tentu terjadi pertukaran informasi di antara kedua pihak yang tujuannya untuk membangun pemahaman satu sama lain.

Bagi Jepang, sangat penting untuk mempelajari mengenai Islam dari Indonesia, karena populasi umat Muslim di sana tidak terlalu besar. Oleh sebab itu, terus terang, kami tidak tahu banyak mengenai Islam.

Dengan adanya program pertukaran ini merupakan kesempatan yang baik bagi kedua negara, karena kami dapat mempelajari mengenai Islam dan juga untuk mengenal Islam di Indonesia seperti yang Anda katakan sebelumnya merupakan bagian dari masyarakat yang harmonis di sini.

Menurut saya, program pertukaran itu selalu memberikan pencerahan mengenai Islam dan kehidupan Islam di Indonesia

Apakah budaya Indonesia juga mulai populer di Jepang?

Banyak turis Jepang yang telah berkunjung ke Indonesia, khususnya Pulau Bali dan Jakarta. Akhirnya banyak warga Jepang yang kenal kebudayaan Indonesia. Sehingga tidak heran apabila mereka tahu soal wayang, makanan khas Indonesia, tarian tradisional Indonesia, beberapa tempat pariwisata di Indonesia seperti Candi Borobudur dan Bali.

Namun akhir-akhir ini Indonesia semakin dikenal sebagai dampak dari semakin eratnya hubungan bisnis yang terjalin oleh kedua negara. Saya ingat dalam kurun waktu dua atau tiga tahun terakhir, jumlah investasi dari Jepang ke Indonesia semakin meningkat.

Selain itu semakin banyak warga Jepang yang datang ke Indonesia untuk menjalin kerjasama dengan pengusaha sini. Jumlah warga Jepang yang berkunjung ke Indonesia dua tahun lalu yaitu 12 ribu orang.

Namun sebagian besar bermukim di Jakarta. Saat ini saya prediksi jumlahnya mencapai 14 ribu orang, sehingga dalam kurun dua tahun terakhir terdapat peningkatan kunjungan sekitar dua ribu orang untuk bekerja di sini.

Terkait soal investasi Jepang ke Indonesia, apabila Anda perhatikan sejak tahun 2011 lalu, terus terjadi peningkatan. Jadi Indonesia memang cukup dikenal di Jepang, selain karena pariwisata dan tempat berinvestasi, Indonsia juga dikenal karena situasi ekonominya yang kian membaik.

Saat ini kebudayaan modern Jepang seperti J-Pop, J-Dorama, atau Anime tengah digandrungi oleh tidak hanya generasi muda di Jepang, tetapi juga di seluruh dunia. Bagaimana cara dari Pemerintah untuk tetap mempertahankan budaya tradisional di tengah gempuran budaya modern?

Pada dasarnya penduduk Jepang menyukai kedua budaya itu, baik yang modern atau yang tradisional. Namun memang ada upaya-upaya dari beberapa pihak untuk tetap mengenalkan budaya tradisional. Saya pribadi hingga saat ini tetap lebih memilih budaya tradisional.

Jadi menurut saya apabila ditanya, maka itu sudah secara otomatis diajarkan untuk mencintai budaya tradisional. Menurut saya, tidak perlu ada upaya khusus untuk itu.

Apakah karena para orang tua di Jepang diwajibkan mewariskan budaya tradisional kepada anak-anak mereka?

Banyak budaya tradisional Jepang telah menyatu dengan penduduk, seperti olah raga sumo atau kabuki.

Jadi Anda tidak khawatir bahwa budaya tradisional Jepang akan punah tergerus budaya modern?

Tidak, budaya itu akan tetap selalu ada.

Orang Jepang identik dengan tepat waktu dan sangat menghormati orang yang usianya lebih tua. Apakah ini contoh budaya yang sukses diterapkan masyarakat Jepang turun-temurun?

Kebudayaan menghormati orang tua berasal dari ajaran Konfusius (yang berasal dari Tiongkok). Tentu, saya mendengar banyak yang mengatakan kini generasi muda sudah tak lagi menghormati orang tua.

Tapi tetap saja bagi kami, itu adalah hal yang wajar untuk menghormati orang yang berusia lebih tua entah itu di tatanan masyarakat atau urusan bisnis. Kebiasaan itu banyak dianggap berat oleh generasi saat ini.

Tapi tetap saja menghormati orang yang lebih tua terkait dengan moral seseorang.

Bagaimana Anda melihat filosofi dasar bangsa Indonesia?

Menurut saya konsep atau filosofi dasar yang dianut di Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila. Itu merupakan pilar penting yang tetap harus dipegang teguh rakyat Indonesia.

Selama Anda tetap memegang konsep dasar tersebut, saya kira toleransi di masyarakat akan tetap ada dan Anda tetap dapat mempertahankan kehidupan yang harmonis

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya