Pengusaha Korsel Berduyun-duyun Masuki Kaesong

aktivitas di perbatasan korea
Sumber :
  • REUTERS/Lee Jae-Won
VIVAnews -
Pertanyakan Ghea Indrawari yang Belum Menikah, Anang Hermansyah Dihujat Netizen
Para pengusaha Korea Selatan (Korsel) mulai memasuki kawasan industri Kaesong hari Minggu lalu, setelah lima bulan ditutup oleh Korea Utara. Sekitar pukul 08.30 pagi, terlihat puluhan mobil, truk dan beberapa manajer pabrik melintasi perbatasan menuju daerah kawasan industri bersama yang berdiri sejak 2004 silam.

6 Pemain yang Bisa Didatangkan Inter Milan, dari Juara Serie A hingga Penantang Liga Champions

Dibukanya kembali Kaesong adalah realisasi dari pembicaraan kedua negara, 10 September lalu. Menurut
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
Channel News Asia , Senin 16 September 2013, Kementerian Unifikasi Korsel mengatakan ada 820 manajer dan pekerja asal Negeri Ginseng yang akan memasuki daerah perbatasan menuju Kaesong hari ini.


Sebanyak 400 di antara mereka bahkan akan menginap untuk mengawasi operasi produksi di kawasan tersebut. Pembukaan kawasan Kaesong, disambut baik oleh para pengusaha. "Saya senang, semuanya telah kembali normal," ungkap Shin Han-yong, Direktur Eksekutif Perusahaan Shinhan Trading.


Sejak awal, Shin mengaku tidak percaya bahwa Kaesong akan selamanya ditutup. Menurutnya, sejak kawasan industri itu dibuka kembali, semua kegiatan akan berjalan seperti biasa dan lebih baik.


Untuk mencegah agar penutupan Kaesong tidak terulang kembali, pemerintah Seoul meminta agar para investor asing diizinkan menanamkan modalnya di Kaesong. Mereka yakin dengan masuknya pemodal asing, maka semakin sulit bagi Pyongyang menutup kawasan tersebut secara sepihak saat hubungan kedua negara memburuk.


Kedua negara Korea juga akan membentuk komite bersama untuk mengawasi Kaesong dan mengatasi masalah apa pun yang terkait kegiatan operasional. Menurut Kepala beberapa perusahaan Korsel, Kim Ki-woong, komite tersebut akan fokus untuk memastikan Kaesong menjadi sebuah lokasi industri yang kompetitif secara internasional.


"Untuk bisa mencapai tujuan tersebut, masih ada beberapa permasalahan yang harus diselesaikan, walaupun kawasan industri sendiri sudah kembali dibuka," ungkap Kim.


Namun usulan ini diragukan realisasinya oleh seorang pengamat Korea dari Universitas Leed, Inggris, Aidan Foster-Carter. Menurut Carter, kendati Kaesong tidak tertutup untuk para investor asing, namun belum ada yang tertarik menanamkan modal di sana.


Dia berpendapat, hubungan kedua negara Korea yang secara teknis masih berperang menjadi penyebab minimnya pengusaha asing yang tertarik berinvestasi di sana. "Perusahaan asing macam apa yang berniat untuk berinvestasi di Kaesong?" tanya Carter.


Kaesong ditutup secara resmi oleh Korut pada bulan April kemarin, menyusul ketegangan antara kedua negara. Korut menarik 53 ribu pekerjanya dari kawasan tersebut. Padahal, Kaesong berperan besar jadi sumber pemasukan bagi Korut. (umi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya