- Wikipedia
VIVAnews - Seorang bocah berusia 13 tahun di Texas, Amerika Serikat, tewas setelah dikerubuti semut api di lapangan sekolahnya. Belakangan diketahui, bocah itu ternyata mengalami alergi yang parah terhadap racun semut.
Diberitakan News.com.au, Kamis 19 September 2013, Cameron Espinosa saat itu hendak bertanding rugby di lapangan sekolah Paul R Haas di kota Corpus Christi, Texas. Tiba-tiba dia berteriak, "semut! semut! semut!"
Tidak lama kemudian, Espinosa pingsan dan meninggal empat hari kemudian di rumah sakit akibat alergi parah.
Juru bicara sekolah tersebut, Lorette Williams mengatakan bahwa alergi gigitan semut itu juga baru diketahui Espinosa setelah kejadian ini. Sekolah, ujarnya, juga tidak memiliki catatan alergi pada tubuh remaja ini.
Williams mengatakan, Espinosa sempat menyiramkan air agar semut-semut itu pergi. Namun dia tidak sadarkan diri beberapa saat kemudian.
Pertandingan tetap dilanjutkan setelah Espinosa dilarikan ke rumah sakit. Namun akhirnya laga itu dihentikan setelah diketahui kondisinya memburuk.
Ibunya, Josephine Limon, menyayangkan tidak adanya tim medis yang mungkin bisa menyelamatkannya. Williams mengatakan, untuk pertandingan tingkat sekolah, tidak ada tim medisnya. Namun, ujarnya, pelatih telah dilatih untuk menangani peristiwa darurat.