Malaysia Gelar Razia, Ribuan TKI Terjaring

Ilustrasi/tenaga kerja Indonesia ditangkap FBI di Amerika Serikat
Sumber :
  • REUTERS/Bazuki Muhammad

VIVAnews - Kementerian Luar Negeri memaparkan, dalam razia besar-besaran yang digelar Pemerintah Malaysia pada 1 September 2013, sebanyak 1.188 TKI terjaring. Mereka terjaring, karena tidak memiliki dokumen lengkap.

Kepala Sub Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Krishna Djaelani, dalam acara media gathering yang dihelat pada Jumat, 20 September 2013 di ruang Palapa, Kemlu, mengatakan, Pemerintah Malaysia melakukan razia ini sudah sejak lama. Khususnya, usai proses pemberian amnesti.

"Malaysia telah mengumumkan agar warga negara asing yang bekerja di negaranya dan belum memiliki dokumen agar segera mendaftar ke Kementerian Dalam Negeri Malaysia. Setelah proses pendaftaran selesai, mereka akan dirujuk ke Imigrasi untuk pengecekan dokumen," ujar Krishna.

Krishna menambahkan, apabila di Imigrasi, data para pekerja ilegal ini tidak tercatat, mereka akan dirujuk ke perwakilan masing-masing negara.

"Di perwakilan kami di Malaysia, akan diberikan Surat Perjalanan Laksana Paspor," kata dia.

Menurut Krishna, TKI yang paling banyak mengalami permasalahan selama di Malaysia bukan yang bekerja sebagai asisten rumah tangga. Tapi, TKI yang bekerja di perkebunan dan proyek. Krishna menyebut hal itu lantaran para pekerja proyek tidak memiliki jaminan tinggal dari majikan.

"Mereka yang bekerja di sektor itu kan kebanyakan hanya bersifat temporer dan tidak menetap, sehingga majikan tidak percaya untuk menjadi sponsor," kata Krishna.

Menurut data Kemlu, saat ini sudah ada 201.237 TKI yang diberikan pengampunan oleh Pemerintah Malaysia. Sementara itu, yang diputihkan sebanyak 348.301 TKI.

Krishna menjelaskan, masih ada 147.641 TKI yang belum mendapat pemutihan dari Pemerintah Malaysia. Kemlu pun berjanji akan membantu proses itu.

Razia dilakukan sebuah tim yang terdiri atas 150 petugas dari Departemen Imigrasi dan dipimpin seorang pejabatnya, Saravana Kumar, tulis Wall Street Journal Asia.

Menurut Kumar, razia ini merupakan tekad nyata Pemerintah Malaysia untuk memisahkan para pekerja imigran legal yang memiliki dokumen dari yang ilegal. 

Selain itu, mereka berniat untuk memotong surplus tenaga kerja dan memangkas biaya sosial yang muncul, karena adanya populasi besar warga asing. Kumar menyebut, populasi pekerja gelap menambah sekitar 16 persen jumlah penduduk, dari yang seharusnya 29 juta orang.

"Pada fase pertama dari operasi ini, kami berencana menahan dan mendeportasi sekitar 400 ribu imigran ilegal dan menahan sekitar 45 ribu pekerja," ungkap Kumar.

Perasaan Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia U-23 Singkirkan Korea Selatan

Dia menyebut razia ini akan terus digalakkan hingga akhir 2013. (art)

Petugas yang mengawal Anies dan Keluarga selama Pilpres 2024 berpamitan

Tim Pengawal Anies Pamitan usai Pilpres 2024 Berakhir

Tugas tim pengawal yang melekat pada Anies Baswedan selaku Capres 2024 nomor urut 01 telah selesai dan mereka telah berpamitan kepada Anies dan Keluarga.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024