Kelompok Teroris Kenya Ancam Tembak Mati Semua Sandera

Tentara menyerbu ke dalam mall di Kenya yang dikuasai teroris
Sumber :
  • REUTERS/Goran Tomasevic
VIVAnews -
Tidak Fokus Berkendara, Pengendara Motor Tabrak BMW Seri 5
Kendati tiga hari sudah berlalu, namun drama penyanderaan diĀ  pusat perbelanjaan kelas atas, Westgate, Nairobi, Kenya masih terus berlangsung hingga hari ini, Senin 23 September 2013. Suara desingan senapan masih terdengar dari supermarket Nakumatt.

4 Tim Lolos 8 Besar Piala Asia U-23, Indonesia Siap Nyusul?

Stasiun berita
Bikin Silau, Harga Emas Antam Kembali Tembus Rekor Tertinggi
Al Jazeera , melansir sebuah potongan video dari kamera pengawas yang menggambarkan kondisi di dalam supermarket tersebut. Terlihat beberapa orang saling mencari anggota keluarganya. Mereka berteriak saling memanggil nama, kendati di saat yang bersamaan terdengar bunyi senapan meletus.

Hingga kini masih belum diketahui nasib para pengunjung mal yang masih disandera kelompok teroris asal Somalia, al-Shabab. Namun informasi terbaru yang dirilis kantor berita
Reuters
menyebut kelompok militan itu mengancam akan membunuh semua sandera apabila tentara militer Kenya memaksa masuk dengan menggunakan kekerasan.


Ancaman itu terungkap dari sebuah pernyataan suara yang diunggah ke sebuah situs beralamat di
www.somalimemo.net.


"Tentara Israel dan Kenya telah mencoba masuk mal Westgate dengan paksa. Namun mereka tidak dapat melakukan hal itu. Para pejuang kami akan membunuh sandera apabila musuh kami tersebut menggunakan tindak kekerasan," ujar Juru Bicara kelompok itu, Ali Mohamud Rage.


Sementara juru bicara lainnya dari al-Shabab, Abu Omar, mengatakan kelompoknya menolak untuk bernegosiasi apalagi menyerah.


"Tidak akan ada negosiasi dan kami pantang menyerah. Saat para pejuang kami menuju ke sana maka mereka sudah tahu apa tujuannya dan mereka akan mencapainya," ungkap Omar kepada Al Jazeera.


Dia juga menyebut alasan penyerangan ke mal Westgate karena ingin membalaskan dendam atas perlakuan tentara militer Kenya kepada warga mereka.


"Selama hampir dua tahun, warga kami juga menderita sama seperti apa yang dialami oleh Warga Kenya saat ini. Dan itu semua dapat terjadi karena tindakan horor yang dilakukan oleh tentara militer Kenya," tuturnya.


Sementara sejak Sabtu kemarin, penasihat Israel terlihat membantu tentara Kenya dalam memberikan strategi untuk mengakhiri drama penyerangan itu.


Hingga berita ini diturunkan, jumlah korban telah mencapai 68 orang. Banyak dari mereka merupakan warga Muslim Kenya.


Namun tidak sedikit yang merupakan warga negara asing, seperti Kanada, Inggris, China, India, Prancis dan Ghana. Korban luka juga dilaporkan berjumlah sekitar 175 orang dan tengah dirawat di beberapa RS.


Sementara menurut Kementerian Luar Negeri RI, tidak ada satu pun WNI yang menjadi korban dari aksi terorisme di mal Westgate, Nairobi. (sj)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya