Janda Bomber London Jadi Otak Teroris Kenya

Pengunjung mall di Kenya yang diserang teroris
Sumber :
  • REUTERS/Goran Tomasevic

VIVAnews - Pejabat tinggi Kenya mengungkap otak di balik aksi teror mal Westgate, Nairobi. Dia adalah Samantha Lewthwaite, janda pelaku bom bunuh diri di London pada tahun 2005 silam.

Samantha Lewthwaite yang merupakan warga Inggris diduga sudah sejak lama menjadi penyandang dana bagi kelompok al Shabaab asal Somalia.

Laman Dailymail, Minggu 22 September 2013 melansir informasi itu turut diperoleh dari akun Twitter kelompok al Shabaab pada Sabtu malam. Dalam akunnya, mereka berkicau memuji keberanian perempuan yang kerap disebut "janda putih" itu.

"Janda putih dari Jermaine Lindsay, dalang pemboman London 7/7, merupakan seorang perempuan pemberani dan berada di dalam barisan kami," tulis perwakilan kelompok mereka di Twitter.

Sementara kicauan lain di Twitter menyebut para pejuang mereka sudah siap untuk kemungkinan terburuk, yaitu mati.

Fakta itu diperkuat dengan kesaksian tentara yang mengaku melihat seorang perempuan mengenakan jilbab memerintahkan kepada pria bersenjata dalam Bahasa Arab selama drama pembantaian di dalam mal berlangsung. 

Pejabat senior Kenya mulai mencium keterlibatan Lewthwaite saat mereka membuka kembali dokumen lama yang menyebut perempuan berusia 29 tahun itu juga pernah menjadi otak aksi teror di kota Mombasa.

Saat itu menurut keterangan saksi, seorang wanita berkulit putih yang kemudian diketahui Lewthwaite, memimpin sekelompok teroris yang melempar granat ke dalam sebuah bar di kota itu. Tiga orang termasuk satu anak kecil dilaporkan tewas dalam aksi tersebut. Sementara 50 orang lainnya diketahui menderita luka.

Dikenal oleh para pengikutnya sebagai "Dada Muzungu" yang bermakna saudara perempuan berkulit putih dalam Bahasa Swahili, Lewthwaite, pindah ke Kenya dengan ketiga anaknya di tahun 2007 silam. Sejak pindah ke sana, dia sengaja memutus kontak dengan keluarganya di Inggris.

Lewthwaite kemudian diketahui ikut terlibat dalam jaringan teror Islam di Afrika Timur. Dia juga dilaporkan menjadi ahli perekrut SDM bagi kelompok militan al-Qaeda di kawasan itu dan menjadi Juru Bicara resmi kelompok al Shabaab, kelompok yang kini meneror mal Westagate di Nairobi.

Pada tahun 2005 silam, Lewthwaite mengaku sama sekali tidak mengetahui rencana suami,  Jermaine Lindsay, untuk meneror kota London pada tanggal 7 Juli. Dia bahkan sempat mengutuk aksi keji yang dilakukan suaminya dan telah menewaskan 52 orang.

Lewthwaite mengenal Lindsay dari sebuah forum chat di dunia maya saat masih berusia 17 tahun. Tiga tahun kemudian keduanya memutuskan menikah dan Lewthwaite menjadi seorang mualaf.

Sasar non Muslim

Noel Joman Sebut Sikap Sinis Hasto ke Jokowi Merugikan PDIP dan Megawati

Menurut Dailymail, cara kerja yang diterapkan oleh Lewthwaite dalam meneror mal Westgate sangat rapi. Mereka membawa amunisi senjata dalam jumlah besar dan peralatan untuk melihat pada malam hari.

Untuk menghilangkan jejak, mereka menghancurkaan semua kamera pengawas di dalam pusat perbelanjaan kelas atas tersebut. Artinya, posisi mereka tidak dapat terlacak.

Tidak hanya itu, untuk mengaburkan identitas para korban, pelaku dilaporkan sengaja memutilasi tangan jenazah dan kemudian membakar wajah mereka. Mereka dengan tegas mengatakan menyasar para pengunjung mal non Muslim.

Oleh sebab itu, mereka memerintahkan pengunjung Muslim untuk segera meninggalkan mal setelah sukses menjalani tes pengetahuan sederhana. Tes itu berupa melafalkan ayat Alquran dan menyebut dengan lengkap nama Ibu Nabi Muhammad.

Bagi mereka yang gagal, tanpa ampun kelompok itu langsung menembak mati pengunjung. Sementara yang berhasil, akan bergabung bersama seribu pengunjung lainnya yang berhasil kabur tanpa luka.

Salah seorang Juru Bicara kelompok Al Shabaab, bahkan dengan tegas mengatakan bahwa semua warga Inggris merupakan target wajib karena Pemerintah mereka ikut dalam intervensi militer ke Somalia.

Selain Lewthwaite, dua warga Inggris lainnya bernama Liban Adam dan Ahmed Nasir Shirdoon turut terlibat dalam aksi teror itu.  (umi)

Arsenal

Arsenal Tidak Akan Juara Premier League

Arsenal tidak akan juara Premier League musim ini. Itulah prediksi mantan pemain Manchester United, Rio Ferdinand, dan kemudian jadi bahan perbincangan di media sosial.

img_title
VIVA.co.id
14 April 2024