Di Sidang PBB, Presiden Brasil Protes Penyadapan AS

Presiden Brasil Dilma Roussef pidato di PBB
Sumber :
  • REUTERS/Mike Segar

VIVAnews - Presiden Brasil, Dilma Rousseff, mengungkapkan kemarahannya dalam forum sidang Dewan Keamanan PBB yang dimulai Selasa waktu New York, Amerika Serikat. Orang yang jadi sasaran kemarahannya yakni Presiden AS, Barack Obama, yang diduga membiarkan Badan Keamanan Nasional (NSA) menyadap komunikasi pribadi Rousseff.

Menurut kantor berita BBC, Selasa 24 September 2013 di dalam forum itu, dia secara tegas menyampaikan kepada para pemimpin dunia, Brasil telah menjadi target gangguan dan penyadapan yang dilakukan oleh jaringan penyadapan elektronik global.

Pemerintah dan warga Brasil mengaku tidak terima dengan sikap AS yang menyadap ke dalam surel pribadinya. Alasan AS yang menyebut aksi penyadapan itu untuk melindungi Brasil dari serangan teroris, sangat tak berdasar.

"Sikap ikut campur seperti ini dalam urusan negara lain merupakan pelanggaran hukum internasional. Hal itu merupakan penghinaan terhadap prinsip yang seharusnya dijaga antar negara, khususnya negara sahabat," ujar Rousseff.

Sebelumnya AS berdalih, penyadapan diperlukan untuk mencegah tindak terorisme. Namun menurut Rousseff, Brasil merupakan negara yang aman dari ancaman teroris.

"Bapak Presiden, Brasil tahu bagaimana cara melindungi diri kami sendiri. Kami menghadapi sebuah situasi pelanggaran HAM dan kebebasan sipil. Sebuah gangguan dan pelanggaran terhadap informasi rahasia terkait aktivitas korporasi terutama penghinaan kedaulatan suatu bangsa," kata Rousseff.

Dia juga menuntut penjelasan dan permintaan maaf dari Washington. Namun, jawaban mereka tidak memuaskan. Alhasil, Rousseff membatalkan kunjungan kenegaraan ke AS pada Oktober mendatang.

6 Tradisi Unik Merayakan Hari Paskah dari Berbagai Negara

Padahal dalam kunjungan itu akan dibicarakan mengenai beberapa kesepakatan ekonomi, antara lain eksplorasi minyak, teknologi bahan bakar ramah lingkungan dan pembelian pesawat jet tempur dari perusahaan Boeing.

Di akhir pidatonya, Rousseff mengajukan kerangka kerja internasional untuk mengatur internet. Brasil, kata Rousseff, akan segera mengesahkan aturan hukum dan teknologi untuk melindungi dari penyadapan komunikasi ilegal.

"Teknologi informasi dan telekomunikasi bukan menjadi ajang pertempuran baru antar negara. Waktunya sudah tepat untuk menciptakan sebuah kondisi pencegahan dunia maya tidak disusupi aksi penyadapan, sabotase dan penyerangan terhadap sistem dan infrastruktur negara lain," kata dia.

Tuduhan penyadapan terhadap Rousseff kali pertama diungkap oleh jurnalis harian The Guardian, Gleen Greenwald. Menurut Greenwald, NSA telah mengakses semua konten internet yang pernah dikunjungi Rousseff di dunia maya.

Pada awal bulan ini, sebuah laporan lain menyebut Greenwald telah menuduh NSA juga mengakses secara ilegal data dari perusahaan minyak milik negara, Petrobas. Perusahaan ini disebut akan menggelar lelang hak eksplorasi minyak di tepi lepas pantai kota Rio de Janeiro pada bulan depan. (eh)

Menteri ESDM Arifin Tasrif

Rampung Juni 2024, Menteri ESDM: Divestasi Saham Freeport Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan divestasi 61 persen saham PT. Freeport Indonesia (PTFI) akan dilakukan sepaket dengan perpanjangan

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024