Habibie: RI Perlu Belajar ke China Cara Pertahankan Budaya

Wagub DKI Ahok, Menparekraf Marie Elka, BJ Habibie, Dubes China Liu Jianchiao.
Sumber :
  • VIVAnews/Santi Dewi
VIVAnews
4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa
– Bacharuddin Jusuf Habibie mengatakan terkesan dengan perkembangan China. Presiden RI ketiga itu baru kembali dari Negeri Tirai Bambu itu untuk menghadiri peluncuran buku Ainun Habibie yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Mandarin.

Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit

“Saya sangat terkesan dengan perilaku manusia China. Rasa percaya diri yang besar membuat mereka mampu menjalani hidup dengan kualitas tinggi,” ujar Habibie kepada
5 Minuman Alami Bantu Atasi Radang Tenggorokan Selama Puasa
VIVAnews dalam perayaan Hari Nasional Republik Rakyat China di Museum Nasional, Jakarta, Rabu malam 25 September 2013.


Habibie mengatakan pemerintah Indonesia perlu belajar dari China soal cara mempertahankan budaya bangsa dan memberikan penghargaan tinggi atas prestasi nyata anak bangsa.


Kunjungan Habibie ke China pada 10 September lalu merupakan yang kedua kalinya. Kali pertama dia ke China tahun 1997 saat masih menjabat sebagai Wakil Presiden RI.


Sementara buku Ainun Habibie yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Mandarin akan mulai dilempar ke pasar di negeri itu pada Oktober mendatang. Rencananya buku tersebut akan dijual sebanyak 20 ribu eksemplar di kota Beijing dan Shanghai.


Buku itu diterjemahkan oleh istri Duta Besar China untuk Indonesia periode 1995-1998, Deng Junbing. Butuh waktu dua tahun baginya untuk menerjemahkan buku Ainun Habibie. Selain diterjemahkan ke bahasa Mandarin, buku Ainun Habibie sudah diterjemahkan ke dalam lima bahasa lainnya, yakni Inggris, Jerman, Jepang, Arab dan Belanda.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya