RI Masukkan Program Anti Kemiskinan dalam Pertemuan Menteri APEC

Pertemuan Tingkat Menteri dalam Pekan KTT APEC di Bali
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVAnews
Pinjam Uang di Bank Syariah Apakah Riba? Ini Penjelasan Buya Yahya
- Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa, menyebut kerangka pengentasan kemiskinan dan pembangunan pedesaan berhasil dimasukkan ke dalam salah satu poin pernyataan bersama para Menteri se Asia Pasifik pada hari Sabtu, 5 Oktober 2013. Melalui poin tersebut, Indonesia memiliki celah agar kedua produk andalan berupa kelapa sawit dan karet terus diperjuangkan dalam KTT APEC selanjutnya.

Munafik, Deretan Negara Arab Ini Justru Bantu Israel Hancurkan Palestina

Demikian kata Marty ketika memberikan keterangan pers di ruang Balai Ulu, Resor Laguna, Nusa Dua, Bali pada Sabtu ini. Marty mengungkap hasil kesepakatan bersama itu diputuskan setelah melalui pertemuan yang berlangsung selama dua hari.
Putus dari Mantan, Nikita Mirzani Beberkan Mantan Kekasihnya Lebih Pilih LC Karaoke


Pertemuan yang dihelat sejak Jumat kemarin, dilakukan dalam dua format yaitu pleno dan sesi break out. Untuk poin pengentasan kemiskinan dan pengembangan pedesaan, diungkap Marty, ada di bawah pilar upaya menciptakan pembangunan berkesinambungan dan berkeadilan.


"Itu merupakan salah satu raihan penting, meski pada saat ini belum bisa memasukkan produk tertentu ke dalam daftar produk ramah lingkungan," ungkap Marty.


Dia pun berharap di keketuaan APEC selanjutnya produk itu dapat masuk ke dalam daftar tersebut.


"Tapi kita masih harus terus bekerja kers untuk menampilkan visi, pandangan kita sehingga mudah-mudahan bisa tembus di keketuaan APEC yang selanjutnya," ujarnya.


Selain poin itu, masih ada empat hal yang tercakup dalam kesepakatan bersama para Menteri. Empat poin tersebut yakni meningkatkan kerja sama promosi pendidikan lintas batas, skema untuk memberikan kemudahan bagi orang yang kerap melakukan perjalanan ke luar negeri bagi pekerja bencana (emergency response travel facilitation), mempromosikan energi bersih dan ramah lingkungan.


Selain itu masih ada lagi poin yang menyangkut promosi terhadap perlawanan tindak korupsi dan mengedepankan transparansi, dan sistem kesehatan yang berkelanjutan di Asia Pasifik. Para Menteri, kata Marty, juga telah menyepakati konsep deklarasi yang akan diajukan kepada para pemimpin negara pada tanggal 7 dan 8 Oktober esok.


Dalam deklarasi itu disepakati dua dokumen utama yakni kerangka APEC dalam konektivitas dan rencana pembiayaan infrastruktur APEC multi tahun.


"Kedua dokumen itu merupakan tema yang telah diajukan oleh Indonesia sepanjang satu tahun menjadi ketua APEC," kata dia.


Dalam pertemuan tingkat Menteri dalam KTT APEC tahun ini, diikuti oleh 23 Menteri Luar Negeri dan Menteri Perdagangan, serta 14 Wakil Menlu dan Wakil Mendag. Sekretaris Jenderal ASEAN, Le Luong Ming, dan Direktur Jenderal organisasi WTO, Roberto Azevedo, juga ikut hadir dalam pertemuan dua hari itu.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya