Beberapa Jam Diculik, PM Libya Dibebaskan

Perdana Menteri Libya Ali Zeidan usai penculikannya
Sumber :
  • REUTERS/Ismail Zitouny

VIVAnews - Perdana Menteri Libya Ali Zeidan dibebaskan setelah beberapa jam berada di tangan kelompok bersenjata. Dia diculik dari hotelnya pada Kamis dini hari waktu setempat.

Diberitakan Wall Street Journal, Kamis 10 Oktober 2013, kelompok bersenjata ini membebaskan Zeidan setelah mendapatkan tekanan dari para politikus mantan pemberontak Libya di Kongres. Para politisi ini membantah terlibat dalam penculikan tersebut.

Penculiknya mengaku menculik Zeidan karena kejahatan finansial. Namun belakangan, mereka mengatakan alasan penculikan karena Zeidan mendukung penangkapan tersangka teroris Abu Anas al-Liby di Tripoli oleh pasukan Delta Force Amerika Serikat.
 
Zeidan diculik pada pukul tiga pagi di Hotel Corinthia tempatnya tinggal di Tripoli. Penculik mengaku memiliki perintah penangkapan, namun hal ini dibantah oleh Menteri Kehakiman Salah Marghani.

Kelompok ini sempat terlibat cekcok dengan pasukan keamanan hotel, namun PM memerintahkan untuk tidak melawan, lalu dia dibawa menggunakan konvoi kendaraan. Penculikan ini menuai kecaman dari dalam dan luar negeri.

Pihak Gedung Putih di AS mengatakan bahwa mereka mengutuk aksi tersebut. "AS mendukung upaya Libya dalam memenuhi aspirasi revolusi 2011 untuk demokrasi, keamanan dan kemakmuran. Rakyat Libya layak mendapatkan demokrasi yang menjunjung penegakan hukum dan penghargaan HAM," kata juru bicara Gedung Putih, Jay Carney.

Zeidan adalah satu dari sedikit politisi senior di Libya yang tidak pernah terlibat militansi dan peperangan saat revolusi. Saat upaya penggulingan Moammar Khadafi, Zeidan tengah bekerja di Jenewa sebagai pengacara HAM. Dia mendapatkan dukungan negara-negara Eropa, terutama Prancis, untuk memimpin negara kaya minyak itu.

Salah satu masalah yang dihadapi Libya pasca-revolusi adalah banyaknya kelompok militan yang saling berebut wilayah. Menurut Hashim Bisher, kepala pasukan keamanan Tripoli, saat ini ada 231.000 militan yang berkeliaran di jalan dan gurun, sebelumnya pada revolusi hanya ada 25.000.

Di ibukota saja, kata Bisher, ada sekitar 160.000 militan dari 2,5 juta populasinya. Menghadapi fakta ini, Zeidan mendesak seluruh militan untuk bergabung saja dengan angkatan bersenjata resmi Libya.

Terancam PHK Massal, Ratusan Karyawan Polo Ralph Lauren Demo di Depan MA

"Libya perlu kebijaksanaan, bukan ketegangan, untuk mengatasi situasi ini," kata Zeidan usai pembebasannya.

Starbucks Indonesia menyerahkan ribuan buku untuk anak-anak.

Hari Buku Sedunia, Starbucks Indonesia Serahkan 8.769 Buku untuk Anak-anak

Ribuan buku tersebut merupakan donasi dari para pelanggan Starbucks Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024