Sumber :
- istockphoto
VIVAnews -
Seorang pria di Thailand berniat baik ingin menyumbang bagi para pengungsi korban banjir. Namun yang jadi masalah, sumbangannya adalah sabu, bukan kebutuhan pokok.
Diberitakan News.com.au , Selasa 15 Oktober 2013, Jakrit Mukpradab dalam keadaan teler datang ke tenda pengungsi di distrik Sattahip, provinsi Chonburi, Senin lalu. Dia mengatakan ingin membantu para korban banjir.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Erick Thohir Beri Kabar Baik soal Nathan Tjoe-a-On, Bisa Bela Timnas Indonesia Vs Korea Selatan
Diberitakan News.com.au , Selasa 15 Oktober 2013, Jakrit Mukpradab dalam keadaan teler datang ke tenda pengungsi di distrik Sattahip, provinsi Chonburi, Senin lalu. Dia mengatakan ingin membantu para korban banjir.
Bukannya makanan atau uang, pria 39 tahun ini malah menyerahkan kantungn kecil berisikan 11 pil sabu kepada panitia donasi. Jakrit mengatakan, sabu itu bisa dijual dan uangnya bisa dibelikan keperluan warga yang tertimpa banjir di wilayah 60 kilometer tenggara Bangkok itu.
"Terlihat teler, dia memberikan narkoba itu ke sukarelawan dan bilang 'saya tidak punya uang untuk menyumbang, apakah ini bisa'," kata pejabat setempat, Pawat Lertmukda.
Sial bagi Jakrit, para sukarelawan yang diserahi sabu tersebut adalah para anggota organisasi sipil pemberantasan narkoba. Jakrit yang mengaku habis menenggak pil sabu ini langsung digiring ke polisi.
Polisi juga menggeledah rumahnya dan menemukan senapan ilegal dan peluru. Dia terancam hukuman penjara selama 10 tahun.
Banjir di Thailand telah terjadi sejak pertengahan September lalu dan menewaskan 61 orang. Sebanyak 3,6 juta orang di seluruh Thailand terkena dampaknya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Bukannya makanan atau uang, pria 39 tahun ini malah menyerahkan kantungn kecil berisikan 11 pil sabu kepada panitia donasi. Jakrit mengatakan, sabu itu bisa dijual dan uangnya bisa dibelikan keperluan warga yang tertimpa banjir di wilayah 60 kilometer tenggara Bangkok itu.
