Pemerintah AS Dapat Dana Segar, Ratusan Ribu Pegawai Kembali Kerja

Kantor Kementerian Luar Negeri AS di Washington
Sumber :
  • Doc. US Department of State
VIVAnews
Ini Hal Paling Diwaspadai Arema FC dari PSM Makassar
- Usai kesepakatan antara Senat dan DPR soal pembukaan kembali layanan pemerintah hingga 15 Januari 2014, ratusan ribu pegawai pemerintah AS segera kembali beraktivitas. Mereka akan mulai bekerja mulai hari Kamis waktu setempat.

Chery Perluas Jaringan Diler di Kota Satelit Jakarta

Kantor berita
Gak Nyangka, Istri Bintang Emon Dinyatakan Positif Narkoba
Reuters , Kamis 17 Oktober 2013, melansir informasi itu akan disebarluaskan langsung oleh Gedung Putih, yang merupakan kantor kepresidenan AS. Direktur Anggaran Gedung Putih, Sylvia Mathews Burwell, memerintahkan ratusan ribu pekerja untuk mulai masuk kantor.

"Semua karyawan yang sebelumnya cuti karena tidak adanya alokasi anggaran, sudah dapat mulai bekerja. Anda harus kembali ke kantor sesuai dengan waktu yang telah ditentukan," ungkap Burwell.


Dia menambahkan dalam beberapa hari ke depan, Gedung Putih akan bekerja bersama dengan Departemen dan institusi terkait agar dapat beroperasi normal secepatnya.


Selain itu, lebih dari dua juta pegawai federal yang tetap bekerja dan cuti akan mulai dibayarkan gajinya.


Sebelumnya akibat penghentian layanan pemerintah, sebanyak 800 ribu pegawai terpaksa dirumahkan. Namun jumlah itu berkurang, karena sebanyak 350 ribu pegawai Departemen Pertahanan, khususnya yang bekerja di Pentagon diizinkan kembali masuk.


Menurut laporan laman
National Post
, kendati mengalami
shutdown,
semua layanan jasa, seperti pengantaran surat, kesehatan dan jaminan sosial tetap bejalan seperti biasa.


Namun hal serupa tidak terjadi di bidang pariwisata. Kendati terdapat beberapa objek pariwisata seperti Grand Canyon dan Patung Liberty telah dibuka sebelum adanya kesepakatan, namun hal serupa belum diikuti oleh tempat tujuan para turis lainnya.


Menurut
National Post
, beberapa taman nasional masih ditutup. Sementara Grand Canyon dan Patung Liberty, dibuka dengan didanai dana Pemerintah Negara Bagian dan bukan dari Pemerintah Pusat.


Salah satu objek pariwisata yang masih tutup yaitu Taman Nasional Yosemite di California. Selama 16 hari aksi
shutdown
berlangsung, telah mengakibatkan kerugian yang besar bagi tempat wisata itu.


Hal itu diungkap salah satu pemilik resor yang disebut Yosemite Bug, Douglas Shaw. Dia mengaku sejak
shutdown
diberlakukan pada 1 Oktober kemarin, banyak kamar di resornya yang kosong.


"Kami beroperasi hanya sekitar lima persen dari hari-hari biasa dan sebanyak 70 persen staf  yang kami miliki, terpaksa kami pecat," ujar Shaw.


Dia berpikir seharusnya Kongres tidak perlu sampai harus menutup layanan pemerintah. Selain itu Shaw tidak yakin kesepakatan sementara yang berhasil dicapai hari ini akan berlangsung selamanya. 


"Apa
shutdown
akan terus terjadi setiap enam bulan atau setiap tahun?" tanya Shaw seperti dikutip laman
VOA News
. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya