Edward Snowden Klaim Tak Bawa Dokumen Rahasia ke Rusia

Edward Snowden
Sumber :
  • REUTERS/Glenn Greenwald/Laura Poitras/Courtesy of The Guardian/Handout via Reuters

VIVAnews - Pembocor rahasia Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (National Security Agency/NSA), Edward J. Snowden, mengatakan tidak membawa dokumen rahasia apa pun saat terbang dari Hong Kong menuju Rusia. Edward mengaku telah menyerahkan semua dokumen penting itu kepada seorang jurnalis yakni Glenn Greenwald yang bekerja di harian Inggris, The Guardian.

Kantor berita BBC, Jumat 18 Oktober 2013 melansir pernyataan itu dari hasil wawancara Edward dengan harian The New York Times baru-baru ini.

"Apa nilai keunikan pribadi seseorang, jika dia membawa salinan dokumen itu ke mana-mana," ujar Edward.

Times memastikan bahwa hasil wawancaranya dengan Edward dilakukan sesuai prosedur keamanan. Keterangan itu diperoleh dari Edward melalui jaringan yang dienkripsi.

Edward pun membantah analisa beberapa pihak yang sempat menyebut dirinya pernah dan sedang bekerja untuk agen intelijen China dan Rusia. Edward memastikan bahwa dokumen penting yang pernah dia bawa ke Hong Kong tak mungkin bocor ke pihak intelijen China. Apalagi bisa sampai ke tangan intelijen Rusia.

"Kemungkinannya hanya nol persen apabila agen Rusia atau China turut memiliki dokumen apa pun," kata Edward.

Dia yakin dengan kemampuannya yang pernah menyasar sistem keamanan di China, sehingga dokumen penting itu tetap aman.

243 Bakal Calon Kepala Daerah Daftar ke Golkar Sumut untuk Bertarung di Pilkada 2024

Edward akhirnya muncul kembali ke muka publik, setelah sebuah video dan foto pertemuan dengan sang ayah, Lon Snowden, beredar di situs Wikileaks. Dalam video itu, Edward dengan mengenakan jas hitam, hadir dalam sebuah acara makan malam di suatu tempat di Rusia. Lon dan perwakilan Wikileaks, Sarah, juga terlihat di sana.

Lon kemudian menjejakkan kakinya kembali ke AS pada 16 Oktober lalu. Dia kemudian menyarankan putranya itu supaya tetap berada di Rusia. Lon menambahkan selama Edward berada sebulan di Moskow, dia merasa bahagia dan aman.

"Dia berterima kasih kepada Pemerintah Rusia dan mengaku awalnya membayangkan Rusia sebagai negara yang berbeda," ujar Lon di Bandar Udara Internasional John F. Kennedy pada Rabu lalu.

Informasi yang dibocorkan Edward, telah membuktikan adanya klaim penyadapan secara sistematis yang dilakukan oleh Badan Intelijen AS (CIA) dan NSA di tingkat pemerintahan global, bisnis dan publik. Target penyadapan AS beragam, mulai dari sekutu terdekat seperti Uni Eropa dan Brasil, hingga seterunya yakni China dan Rusia. (eh)

Stray Kids

Met Gala Diwarnai Rasisme, Stray Kids Jadi Korban!

Stray Kids diundang untuk acara bergengsi MET Gala 2024. Stray Kids menorehkan sejarah sebagai idol K-pop pertama yang berhasil diundang dalam acara bergensi tersebut.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024