Komandan Pasukan Khusus Afganistan Membelot ke Taliban

Tentara Nasional Afganistan patroli di Kunduz
Sumber :
  • REUTERS/Fabrizio Bensch
VIVAnews -
Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?
Seorang komandan pasukan khusus Afganistan membelot dari satuannya ke salah satu kelompok militan yang berafiliasi dengan Taliban. Tidak datang dengan tangan kosong, dia membawa serta satu mobil penuh persenjataan.

Pembakar Al-Quran Salwan Momika 'Diusir' dari Swedia, Kini Pindah ke Norwegia

Diberitakan
Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapat 61 Persen Saham Freeport Indonesia, Meski Alot Negosiasinya
Reuters , Minggu 20 Oktober 2013, Monsif Khan meninggalkan pasukannya yang terdiri dari 20 tentara di Asadabad, ibukota provinsi Kunar, pada hari raya Idul Adha pekan lalu. Dia adalah komandan pasukan khusus pertama yang membelot, bergabung dengan salah satu sayap Taliban, organisasi Hezb-e-Islami.


"Dia meliburkan beberapa orang tentaranya dan memberi uang yang lainnya untuk jalan-jalan, kemudian kabur dengan lebih dari 30 senapan, teropong pandangan malam, teropong jarak jauh dan mobil tempur Humvee," kata Shuja ul-Mulkh Jalala, gubernur Kunar.


Pembelotan Khan dikonfirmasi oleh juru bicara Hezb-e-Islami, Zubair Sediqi. Namun dia mengatakan, Khan hanya membawa 15 senapan dan persenjataan canggih lainnya.


Pasukan keamanan lokal saat ini tengah memburu Khan. Para tetua suku di Kunar juga berjanji akan membantu perburuan tersebut. "Kami berusaha semampunya dengan menggunakan pengaruh para tetua suku di wilayah ini untuk mendapatkan kembali persenjataan kami," kata Jalala.


Membelotnya Komandan Khan ini semakin membuat pasukan koalisi yang dipimpin NATO terancam. Pasalnya, mereka saat ini tengah mengatasi bahaya "serangan orang dalam" oleh tentara Afganistan yang membelot.


Tahun ini saja sudah ada 10 insiden serangan dari dalam, sebulan terakhir empat serangan mematikan. Peristiwa ini merupakan hambatan bagi Afganistan yang akan segera ditinggalkan pasukan AS.


Akibatnya sekarang, Afganistan menerapkan sistem penyaringan yang ketat untuk menerima tentara baru. Ada delapan tahapan yang harus dilalui, termasuk pemeriksaan kartu identitas, surat rekomendasi dari tetua desa atau distrik serta melalui ujian yang ketat.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya