Protes Larangan Menyetir, 16 Wanita Saudi Didenda

Kaum perempuan di Arab Saudi.
Sumber :
  • Reuters/Fahad Shadeed/Files
VIVAnews - Sebanyak 16 wanita yang ngotot tetap mengikuti aksi kampanye menyetir, dihentikan petugas dan terpaksa didenda. Mereka tertangkap di beberapa tempat dan dikenai denda sebesar 300 SR atau Rp881 ribu. 
Sedang Tersandung Kasus Penyalahgunaan Narkoba, Ammar Zoni Ungkap Doa untuk Anak dan Kelurga

Dikutip dari laman Gulfnews, Senin 28 Oktober 2013, informasi itu diperoleh dari Juru Bicara Wakil Polisi Ibukota Riyadh, Kolonel Fawaz Al Miman. Menurut Al Miman, langkah satuannya mendenda para wanita itu karena sesuai perintah dari Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi. 
Tarisland Superstars: Kemegahan dan Antisipasi di Puncaknya

"Polisi menghentikan enam wanita pada Sabtu kemarin (waktu setempat), yang ketahuan menyetir di Riyadh dan mendenda mereka," ungkap Al Miman. 
Sopir Truk Penyebab Kecelakaan di GT Halim Terancam 4 Tahun Bui

Selain di Riyadh, polisi juga berhasil menangkap basah dua wanita lainnya yang tengah menyetir di Jeddah. Kemudian, enam wanita lainnya dihentikan di bagian timur provinsi, dan sisanya tertangkap basah di lokasi lainnya.

Setelah membayar denda, ke-16 wanita ini juga diwajibkan untuk menandatangani surat perjanjian yang berisi apabila ingin menyetir harus didampingi pendamping laki-laki. Mereka dapat didampingi suami, ayah, adik laki-laki, paman atau cucu.  

Aksi pemberian denda dilakukan untuk merealisasikan ancaman yang dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri pada Kamis lalu. Mereka mengancam akan menindak siapa pun yang terlibat dalam aksi kampanye bertajuk "Menyetir adalah Pilihan Wanita". 

Beberapa aktivis pun sempat dibuat gentar dengan ancaman itu, dan menyerukan membatalkan program kampanye pada Jumat kemarin. Mereka meminta agar format kampanye diubah dari menyetir beramai-ramai menjadi kampanye terbuka. 

"Sudah diketahui bahwa wanita di Arab Saudi dilarang menyetir dan hukum akan diberlakukan kepada mereka yang melanggar serta kepada mereka yang turut serta dalam aksi demonstrasi," ungkap Juru Bicara Kemdagri, Mansour Al Turki. 

Namun, ancaman tersebut tetap tidak mempan. Sebab, sebanyak 60 wanita tetap ikut berpartisipasi dalam kampanye itu. 

Bahkan, menurut seorang pengajar dan aktivis kampanye, Aziza Youssef, kelompoknya menerima 13 video dan 50 pesan pendek yang dikirim dari wanita Saudi. Mereka mengaku tetap menyetir pada hari Sabtu lalu, demi menyukseskan program kampanye. 

Apabila jumlah itu tepat, kampanye tahun ini akan menjadi program tersukses yang dilakukan oleh wanita Saudi. Mereka memang sudah lama menuntut agar diberikan hak serupa dengan kaum pria untuk dapat menyetir. 

Arab Saudi diketahui merupakan satu-satunya negara di dunia yang melarang wanita untuk menyetir mobil.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya