NSA: Obama Tak Tahu Kanselir Jerman Disadap

Presiden Obama dan Kanselir Merkel.
Sumber :
  • REUTERS/Thomas Peter
VIVAnews
Proyek Ini jadi 'Game Changer'
– Juru Bicara Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) Vanee Vines membantah pemberitaan yang menyebut Presiden Barack Obama mengetahui operasi penyadapan yang dilakukan NSA terhadap Kanselir Jerman Angela Merkel.

Prediksi Pertandingan Liga 1: Persib Bandung vs Borneo FC

Vines mengatakan Kepala NSA Jenderal Keith Alexander tidak pernah membahas operasi semacam itu dengan Obama. “Jenderal Alexander tidak pernah berdiskusi dengan Presiden Obama tahun 2010 soal operasi intelijen asing melibatkan Kanselir Merkel seperti yang dituduhkan. Itu tidak benar,” kata Vines seperti dikutip
Sosok Abu Shujaa, Komandan Perang Al Quds yang 'Bangkit' dari Kematian
BBC , Minggu 27 Oktober 2013.


Di hari yang sama, harian Jerman
Bild am Sonntag
menulis Obama sudah mengetahui soal operasi penyadapan tersebut sejak tiga tahun lalu, termasuk ketika dia berkunjung ke Berlin pada Juni kemarin.


Bild am Sonntag mengutip informasi dari seorang sumber yang menyebut Jenderal Keith Alexander sendiri yang menyampaikan informasi operasi penyadapan itu kepada Obama tahun 2010. “Obama tidak memintanya untuk menghentikan operasi tersebut saat itu, tetapi malah memintanya untuk terus melanjutkan,” tulis laporan itu.


Setelah diinformasikan, lanjut pemberitaan itu, Obama ingin tahu lebih banyak informasi mengenai Merkel dan memerintahkan NSA untuk membuat sebuah dokumen khusus tentang dia. Obama, menurut sumber di NSA, mengaku tidak percaya terhadap Merkel dan ingin mengetahui apapun mengenai Jerman.


Apabila laporan yang ditulis Bild am Sonntag benar, maka hubungan diplomatik kedua negara bisa terancam. Padahal sebelumnya ketika Merkel mengkonfirmasi soal kebenaran berita itu kepada Obama melalui telepon Rabu lalu, Presiden AS ke-45 tersebut mengaku tidak tahu soal operasi penyadapan yang dilakukan NSA terhadap Merkel. Obama meminta maaf dan mengatakan akan menghentikan operasi tersebut seandainya dia mengetahui sejak awal.


Menurut
Reuters
, NSA pertama kali menyadap komunikasi pemimpin Jerman ketika negara itu dipimpin Kanselir Gerhard Schroeder. Ketika itu Schroeder menolak mendukung rencana Presiden George W. Bush menyerang Irak. Operasi spionase terhadap Jerman itu kemudian diteruskan ketika Merkel mengambil alih kekuasaan tahun 2005.


Sebanyak 18 staf NSA bekerja dari dalam Kedutaan Besar AS di  Pariser Platz, Berlin, untuk menyadap semua komunikasi di markas pemimpin Jerman. Ketimbang melaporkan hasil spionase ke markas NSA, para staf diminta mengirimkan informasi yang mereka peroleh langsung ke Gedung Putih.


Satu-satunya telekomunikasi yang tidak disadap NSA yakni telepon fixed line yang ada di kantornya di  Chancellery. Tidak hanya itu saja, menurut media Jerman
Der Spiegel
, kantor spionase semacam itu juga berada di 80 lokasi lainnya di benua Eropa.


Padahal kantor spionase bertentangan dengan hukum yang berlaku di Negeri Panser. Menteri Dalam Negeri Jerman Hans-Peter Friedrich mengatakan akan menangkap semua pelaku spionase terhadap Kanselir Merkel. “Aksi spionase merupkan sebuah kejahatan dan siapapun yang bertanggung jawab terhadap hal itu harus ditahan,” kata dia.


Ketua Partai Uni Demokratik Kristen Jerman Volker Kauder mengatakan aksi penyadapan yang dilakukan AS merupakan pelanggaran kepercayaan yang seharusnya dimiliki di antara negara sahabat. Dia meminta Negeri Paman Sam untuk melepaskan kebiasaan yang ingin menguasai dunia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya