Pemimpin Oposisi: Malaysia Harus Protes Aksi Spionase

Anwar Ibrahim
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVAnews - Pemimpin kelompok oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, meminta Perdana Menteri Najib Razak segera melayangkan protes terhadap Pemerintah Amerika Serikat (AS), terkait pembangunan pos penyadapan di dalam gedung kedutaan di Kuala Lumpur.

Dalam sebuah laporan yang diturunkan harian Australia, Sydney Morning Herald (SMH), Badan Nasional Keamanan AS (NSA) telah membangun 90 pos penyadapan komunikasi di beberapa negara, termasuk di Negeri Jiran itu.

Laman The Malaysia Online, Selasa 29 Oktober 2013, melansir pernyataan Anwar yang mengkritik sikap diamnya Najib terhadap pemberitaan ini. Anwar menganggap Najib sudah tunduk terhadap pemerintah AS.

"Saya pikir Badan Intelijen Malaysia, khususnya PM, terlihat begitu tunduk dan tak siap menyatakan apa pun. Mereka seharusnya memprotes sikap AS," tegas Anwar seperti dikutip laman Malaysia Chronicle.

Bagi dia, tidak ada satu pun alasan untuk negara mana pun, termasuk AS melakukan aksi spionase internal di suatu negara.

"Publik muak dengan cara kerja yang digunakan agen intelijen saat ini. Yang terakhir protes dari Spanyol," kata Anwar.

Pernyataan serupa juga disampaikan Anggota Parlemen dari Bayan Baru, Sim Tze Tzin. Dia mengaku parlemen terkejut dan resah dengan adanya pemberitaan bahwa pemerintah Negeri Paman Sam menggunakan gedung kedutaan di KL sebagai pos untuk menyadap.

"Kami sangat khawatir dan berharap akan ada penjelasan segera dari Duta Besar AS. Apabila pemberitaan itu terbukti, bahwa KL menjadi bagian dari program PRISMA atau program mata-mata lainnya milik AS, maka itu telah melanggar kedaulatan kami," ungkap Sim.

Menurut Sim, bukan saatnya bagi Pemerintah Malaysia khususnya Najib menutup mata terhadap aksi pelanggaran hak dan ketentuan misi diplomatik di sana.

"Najib harus berhenti menjilat Obama, sampai-sampai dia membukakan pintu bagi Obama supaya dapat menggunakan Malaysia sebagai pos mata-mata bagi negara tetangga kami," katanya. 

Sejauh ini, memang belum ada pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri Malaysia atau Najib. Saat ini dia tengah berada di London untuk menghadiri Forum Ekonomi Dunia Islam.

Bukan Jakarta, Ini Kota Pertama yang Mulai Jadikan Suzuki Carry Sebagai Mobil Angkot

Dalam pemberitaan yang diturunkan SMH Selasa kemarin disebut, pada bulan Agustus lalu, sumber di badan intelijen Australia telah mengkonfirmasi bahwa program Xkeyscore telah digunakan untuk memata-matai Malaysia.

Program itu dibuat 2008 silam dan digunakan untuk menganalisa semua pencarian publik di dunia maya.

Xkeyscore dapat melacak data surat elektronik, media sosial, komunikasi online dan sejarah pencarian dari jutaan pengguna internet di seluruh dunia, secara ilegal.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada komentar dari Kedutaan Besar AS di Kuala Lumpur. Malaysian Online pun kesulitan menghubungi perwakilan Negeri Paman Sam di Negeri Jiran.

Media Asing yang Semula Remehkan Timnas Indonesia Kini Memuji: Kemenangan Paling Dramatis
Salshabilla Adriani

Ibunda Salshabilla Adriani Bantah Soal Rumor Perselingkuhan Anaknya dengan Rizky Nazar

Ibunda Salshabilla Adriani pun menanggapi isu tersebut melalui akun Instagramnya berupaya untuk menguatkan sang anak yang sedang digosipkan saat ini.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024