Penembak Brutal di Bandara Los Angeles Terancam Hukuman Mati

Penembakan di bandara Los Angeles, Amerika Serikat
Sumber :
  • REUTERS/Lucy Nicholson
VIVAnews -
Mengenal Sepak Terjang Karier Alvina Elysia, Dirut Perempuan di Anak Perusahaan Pupuk Kaltim
Jaksa Penuntut Federal mendakwa pelaku penembakan Bandara Internasional Los Angeles (LAX), Paul Ciancia, Sabtu 2 November 2013.Ciancia didakwa dua tindak pidana, yakni pembunuhan petugas federal dan melakukan tindak kekerasan di sebuah bandara internasional.

Iran Bantah Rudal Israel Meledak di Isfahan: Itu Drone yang Ditembak Jatuh

Agen Biro Federal Investigasi (FBI) David L Bowdich mengatakan, Ciancia terancam hukuman bui seumur hidup tanpa memperoleh pembebasan bersyarat atau hukuman mati. Namun, penyidik belum berhasil meminta keterangan Ciancia karena yang bersangkutan masih dirawat di RS akibat luka tembakan.
TNI Berduka, Letkol Marolop Meninggal Dunia 2 Hari Usai Serahkan Jabatan Komandan Kodim di Papua


Saat pemuda 23 tahun itu melancarkan aksi penembakan di Terminal 3 LAX pada Jumat pagi kemarin, polisi berhasil melumpuhkannya dengan timah panas. "Dia belum siuman dan kami masih tidak bisa berkomunikasi dengan dia," ujar Bowdich, seperti dirilis dari ABC News
.


Hingga saat ini, polisi dan FBI masih terus mengumpulkan bukti-bukti dari video pengawas yang merekam kejadian penembakan. Selain hasil rekaman video di ruang tunggu Terminal 3, polisi juga masih mencari bukti media digital tambahan dari warga sipil yang saat itu berada di dalam bandara.


Bowdich menginformasikan bukti video itu dapat diserahkan dengan memasukkannya ke situs
https://laxshootingtips.fbi.gov
.


Dalam kesempatan itu, Bowdich juga memuji reaksi cepat polisi bandara dalam melumpuhkan Ciancia. Pasalnya, dia membawa cukup banyak amunisi peluru untuk membunuh semua penumpang yang berada di ruang tunggu bandara saat itu. 


Dalam aksi penembakan Ciancia, satu orang petugas pengamanan bandara (TSA) tewas. Polisi merilis petugas TSA yang terbunuh dalam aksi penembakan kemarin bernama Gerardo I Hernandez.


Menurut Presiden Satuan Pegawai Federal Amerika J David Cox, Hernandez bertugas untuk mengawasi gerak gerik penumpang di bandara. Dia telah bekerja sebagai TSA di Bandara LAX sejak 2010.


Hernandez juga diketahui merupakan petugas TSA pertama yang terbunuh ketika sedang menunaikan tugas. "Ini merupakan peristiwa yang sangat menyedihkan," ujar Cox.


Selain satu korban tewas, enam orang lainnya terluka di mana tiga di antaranya juga petugas TSA. Lima di antara enam korban luka langsung dilarikan ke RS terdekat untuk memperoleh pertolongan medis.


"Satu orang korban tiba dalam keadaan kritis dan dua orang tercatat dalam keadaan stabil," ujar Juru Bicara Ronald Reagan UCLA Medical Center.


Kronologi penembakan
Peristiwa penembakan terjadi pada pukul 09.20 waktu setempat. Ciancia memasuki Terminal 3 Bandara LAX dan mendekati titik pemeriksaan TSA.


Namun alih-alih mau diperiksa, dia malah mengeluarkan senapan serbu Smith & Wesson 223 berkaliber M&P-15 dari tasnya. Ciancia langsung memuntahkan timah panas ke arah Hernandez yang saat itu tengah bertugas dan mengenakan seragam TSA.


Saat itu Hernandez belum tewas. Ciancia kemudian naik ke lantai atas menggunakan eskalator. Dia lantas kembali ke belakang dan kembali menembak Hernandez.


Tidak cukup sampai di situ, dia juga menembaki dua petugas TSA lainnya yang saat itu tengah bertugas dan seorang penumpang. Ciancia akhirnya berhasil ditembak sebelum berulah lebih jauh lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya