Sumber :
- AP
VIVAnews
- Kepanikan dan kekacauan menghantui beberapa kawasan di Filipina akibat terjangan Topan Haiyan. Dalam persitiwa itu 10 ribu warga dikabarkan menjadi korban jiwa. Penduduk yang kelaparan, dilaporkan mulai menjarah pusat-pusat perbelanjaan untuk mencari makanan dan air minum.
Dilansir BBC , Minggu 10 November 2013, Pemerintah setempat menyatakan mereka telah mengirimkan ratusan tentara untuk memberikan bantuan bagi korban di Leyte dan Tacloban. Namun penjarahan yang terjadi tetap tidak bisa dicegah.
Baca Juga :
6 Pemain yang Bisa Didatangkan Inter Milan, dari Juara Serie A hingga Penantang Liga Champions
Baca Juga :
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
Dilansir BBC , Minggu 10 November 2013, Pemerintah setempat menyatakan mereka telah mengirimkan ratusan tentara untuk memberikan bantuan bagi korban di Leyte dan Tacloban. Namun penjarahan yang terjadi tetap tidak bisa dicegah.
"Ada penjarahan di mal dan supermarket besar. Mereka mengambil semuanya, bahkan peralatan elektronik seperti TV. Ini akan diperdagangkan di kemudian hari untuk makanan," ujar administrator kota Tacloban, Tecson John Lim.
Lim mengatakan, mereka tidak memiliki tenaga kerja yang cukup untuk membantu para korban selamat. Meski ada 2.000 karyawan di administrator, hanya sekitar 100 orang yang bersedia bekerja. Sisanya sibuk mencari keluarga mereka.
Sementara itu, Presiden Benigno Aquino, berjanji untuk segera mengirimkan 300 personel polisi dan tentara untuk membuat kondisi lebih aman dan tertib.
"Tacloban benar-benar hancur. Beberapa orang kehilangan pikiran mereka akibat kelaparan dan kehilangan keluarga," ujar Andrew Pomeda, seorang guru SMA, seperti dilansir
BBC
.
Seluruh warga yang takut akan keselamatan mereka, mulai banyak melakukan kekerasan dan menjarah berbagai mal dan pusat perbelanjaan demi mendapatkan makanan, beras dan susu. "Saya takut jika satu minggu lagi, orang-orang akan mulai saling bunuh karena kelaparan," ujar Andrew.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Ada penjarahan di mal dan supermarket besar. Mereka mengambil semuanya, bahkan peralatan elektronik seperti TV. Ini akan diperdagangkan di kemudian hari untuk makanan," ujar administrator kota Tacloban, Tecson John Lim.