Kunjungi Rusia, Raja Belanda Dilempari Tomat

Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima bersama Presiden Putin.
Sumber :
  • REUTERS/Alexander Zemlianichenko
VIVAnews
Zulhas Enggan Revisi Aturan Barang Bawaan dari Luar Negeri: Bayar Pajak Dong!
– Raja Belanda Willem-Alexander dan istrinya Ratu Maxima jadi sasaran pelemparan tomat oleh dua aktivis dari partai politik yang dilarang di Rusia, Bolshevik Nasional. Kedua aktivis itu memprotes kematian seorang oposisi Rusia, Aleksandr Dolmatov, yang tewas bunuh diri di rumah tahanan imigrasi Belanda awal tahun ini.

Biadab! Israel Eksekusi Anak Palestina Beramai-ramai dari Usia 4-16 Tahun

Russia Today
Kasus Pemalsuan Surat Lahan, Gubernur Kepri Sebut Bisa Diselesaikan dengan Musyawarah
, Minggu 10 November 2013, melaporkan untungnya tomat yang dilempar itu tidak mengenai sasaran dan jatuh jauh dari pasangan kerajaan Negeri Kincir Angin itu. Sementara dua aktivis pelaku penyerangan, Viktoria Kuznetsova dan Denis Kudryavtsev, langsung ditahan. Mereka dibawa ke mobil van dan digelandang ke kantor polisi Krasnopresnenskaya.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu malam waktu setempat. Saat itu Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima baru saja tiba di untuk menghadiri sebuah konser di Moskow.


Menurut pemimpin Partai Nasional Bolshevik, Eduard Limonov, aksi itu sengaja dilakukan untuk menarik perhatian publik atas kegagalan investigasi kematian Dolmatov. “Darah Dolmatov ada di tangan kalian!” teriak kedua aktivis tersebut menurut seorang saksi mata.


Dolmatov yang tewas bunuh diri merupakan seorang aktivis oposisi yang pernah mengajukan suaka ke pemerintah Belanda setelah dia kabur dari Rusia. Namun otoritas Belanda menolak permohonan suakanya. Dolmatov pun ditempatkan di rumah tahanan di Rotterdam sambil menunggu dipulangkan ke Rusia. Dia kemudian ditemukan mati bunuh diri di sel tahanannya.


Di Rusia, Dolmatov pernah ditahan setelah dituduh terlibat dalam aksi kerusuhan di Lapangan Bolotnaya Moskow, 6 Mei 2012. Dia dibebaskan, namun akhirnya kabur ke Belanda karena takut ditahan lagi.


Setelah mendengar kematian Dolmatov, Kementerian Luar Negeri Rusia lantas menuntut kepada pemerintah Negeri Tulip untuk melakukan investigasi menyeluruh terhadap kasus itu.


Kunjungan pasangan Kerajaan Belanda Willem-Alexander dan Ratu Maxima sendiri dilakukan dalam rangka menandai 400 tahun hubungan persahabatan antara Rusia dengan Belanda. Kehadiran mereka berdua di Negeri Beruang Merah diselimuti oleh berbagai kasus yang mengancam hubungan diplomatik kedua negara.


Kasus yang dimaksud yakni penahanan 30 aktivis organisasi pecinta lingkungan Greenpeace, aksi penyerangan terhadap diplomat Rusia Dmitry Borodin dan diplomat Belanda Onno Elderenbosch, serta penawaran suaka dari pemerintah Belanda bagi korban Undang-Undang Anti-Propaganda yang diberlakukan di Rusia.


Presiden Vladimir Putin mengatakan puas dengan hasil pembicaraannya bersama Raja Willem-Alexander. Menurutnya, kendati terdapat beberapa batasan dalam hubungan diplomatik, Raja Belanda berharap semua konflik yang tengah terjadi antara Rusia dan Negeri Kincir Angin bisa diselesaikan dengan semangat persahabatan.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya