Demi Lindungi Rumah dari Topan Haiyan, Bocah 12 Tahun Meregang Nyawa

Lokasi amukan Topan Haiyan di Kota Tacloban Filipina
Sumber :
  • REUTERS/Lt Col Gaudie Lauron/Philippine Air Force/Handout

VIVAnews - Cristina Maceda-Militante, tertunduk lesu saat mengetahui putra kebanggaannya, Bilfrid, tewas meregang nyawa demi melindungi rumah mereka di Desa Candahug, Provinsi Leyte dari ancaman Topan Haiyan.

Kumpulan Kata-kata Inspiratif untuk Memperingati Hari Kartini

Padahal Cristina telah memohon kepada putranya yang baru berusia 12 tahun untuk ikut mengungsi ke rumah seorang kerabat mereka di atas bukit di Desa Buri.

Laman Inquirer, Selasa 12 November 2013 melansir pernyataan Christina betapa putranya ngotot ingin diperlakukan seperti orang dewasa dan mengaku tahu apa konsekuensi dari tindakannya itu.

"Saya akan tetap tinggal di sini," ujar Cristina menirukan kalimat terakhir putranya.

Cristina mengatakan, kebanyakan kaum pria di Desa Candahug tetap berjaga semalaman demi melindungi barang-barang dan hewan ternak mereka. Sementara anak-anak dan wanita, diminta untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

"Mereka bilang, semua akan baik-baik saja. Mereka mengatakan kepada saya, itu hanya sekedar angin. Tidak mungkin ada banjir," ujar ibu berusia 37 tahun itu yang sehari-hari berjualan kue beras.

Bilfrid, lanjut Cristina, adalah putra kebanggaan ayahnya. "Kami menggantungkan harapan yang tinggi kepadanya. Dia sangat berprestasi di sekolah. Guru-guru bahkan kerap memujinya," kata Cristina di Gereja Palo Metropolitan yang baru dibangun.

Di gereja inilah Cristina meletakkan jasad anaknya sebelum dikubur. Jasad Bilfrid ditemukan Cristina sekitar satu kilometer dari lokasi rumah mereka. Kini, rumah mereka terbawa sapuan topan yang juga disebut Yolanda oleh warga Filipina. Nyawa putranya pun ikut lenyap.

Sementara nasib serupa juga menghantui suami Cristina, Gilberto. Suaminya itu hingga kini belum ditemukan. Banyak orang menyimpulkan Gilberto telah tiada akibat tersapu Topan Yolanda sama seperti kaum pria lainnya dari Desa Candahug.

Di tempat yang berbeda, Inquirer pernah bertemu dengan seorang pengendara bemo bernama Crispolo Daga, satu hari sebelum Topan Yolanda menerjang. Saat itu Daga berkoar tidak akan mengungsi kendati Yolanda akan tiba dan menyapu desanya.

"Kami terbiasa menghadapi topan. Itu memang berbahaya bagi anak-anak, sehingga kami membawa mereka ke pusat pengungsian. Sementara, kami para pria, tetap tinggal," ujarnya saat itu.

Kini, ketika Inquirer bermaksud mencari Daga di desa itu, batang hidungnya tak nampak.

"Semuanya sudah rata dengan tanah sekarang. Seluruh desa terkubur di dalam tanah," kata seorang warga bernama Josefa Navarra yang menjelaskan situasi Desa Candahug pasca diamuk Topan Yolanda.

Topan semacam ini, belum pernah dilihat oleh 60 ribu warga yang mendiami Desa Candahug.

Bilfrid dan Gilberto merupakan dua dari sekitar total 10 ribu warga Filipina yang tewas tersapu Topan Yolanda. Menurut otoritas berwenang Filipina yang dilansir laman CBS News, ada sekitar dua juta orang di 41 provinsi yang terkena dampak dari topan yang mulai menerjang pada Jumat pekan lalu.

Sekitar 23 ribu rumah hancur, sementara area yang luas di tepi pantai telah berubah menjadi tumpukan reruntuhan, menutupi jalan-jalan dan menyembunyikan jasad manusia di bawahnya. Kapal-kapal yang seharusnya berada di atas permukaan air laut tersapu hingga masuk ke dalam pedalaman desa yang dihuni warga.

Sebaliknya, mobil dan truk tersapu masuk ke laut. Sementara jembatan dan pelabuhan hanyut terendam air. Juru bicara militer Jim Alagao, mengatakan sekitar 275 orang lainnya dilaporkan masih menghilang.

Juru Bicara Presiden Benigno Aquino, Edwin Lacierda, berdoa semoga total jumlah korban tewas kurang dari 10 ribu. Karena hingga saat ini, seluruh jasad korban tewas, masih belum ditemukan.

Sementara polisi mulai berjaga di depan toko-toko demi mencegah warga agar tidak menjarah makanan, air dan benda-benda non esensial lainnya seperti TV dan alat olahraga treadmill.

Prabowo Larang Pendukungnya Demo di MK, Demokrat Beri Pujian: Negarawan dan Komitmen Tinggi

Namun, miris, jarang dari mereka yang membantu mengangkut jasad yang berserakan di jalan-jalan kota Tacloban. Padahal kota itu menjadi kawasan terparah yang dilanda bencana topan.  (eh)

Menhub Budi Karya Sumadi.

Pergerakan Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Menhub Budi Beberkan Catatan dari Jokowi

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi resmi menutup Posko Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2024. 242 juta pemudik pun bergerak pada momen tersebut.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024