Begini Cara Jurnalis di Filipina Bantu Korban Topan Haiyan

Korban topan Haiyan memberi kabar ke kerabat mereka lewat Internet
Sumber :
  • REUTERS/Edgar Su
VIVAnews
Realme 12 5G Bisa Jadi Opsi
- Jurnalis di lokasi bencana alam Topan Haiyan di Filipina bagian tengah tidak saja memberi laporan kepada kantornya. Mereka pun berperan membantu para korban yang selamat untuk memberi kabar kepada para kerabat maupun anggota keluarga mereka di wilayah yang lain.

Terekam Pakai Gas Subsidi, Begini Pembelaan Prilly Latuconsina

Ada yang sekadar menyampaikan bahwa mereka selamat, ada pula yang mencurahkan kesulitan dan penderitaan mereka di lokasi bencana. Hal ini terlihat dari beberapa pesan yang mereka tulis dalam beragam wadah. 
Pesan Pep Guardiola ke Real Madrid: Bukan soal Permainan, Tapi Tolong Benahi Hal Ini


Stasiun berita
BBC
, Senin 11 November 2013, menggambarkan pengalaman seorang jurnalis bernama Jiggy Manicad dari kantor berita GMA News. Manicad merupakan reporter pertama yang berhasil melaporkan secara langsung kedahsyatan Topan Haiyan pasca menggempur Filipina.


Untuk bisa melaporkan peristiwa tersebut secara langsung, Manicad terpaksa berjalan kaki enam jam lamanya ke titik satelit terdekat di Palo Leyte. Ketika kamera menyala dan diarahkan kepada para korban selamat, mereka mulai menyampaikan pesan tersebut.


"Saya meminta kepada para korban selamat untuk berbicara langsung di hadapan kamera. Mereka lantas menyebut identitas diri, siapa saja kerabat yang dimiliki dan bagaimana mereka ingin menghubunginya," ungkap Manicad.


Pesan yang mereka sampaikan antara lain berisi: "saya masih hidup", "jangan khawatir kami baik-baik saja", "Bibi, kami butuh pertolongan, tolong! Kami baik-baik saja, tetapi rumah telah hancur".


Tidak hanya menyampaikan pesan secara verbal, para pengungsi turut menitipkan pesan tertulis kepada Manicad. "Mereka memberiku beberapa kertas yang ditemukan dari mana pun. Yang penting, mereka bisa menuliskan pesan di sana. Bahkan, para korban selamat menulis di sebuah kotak kecil," ujar Manicad.


Semua pesan itu, lantas dibawa Manicad dan ketika dia memiliki kesempatan untuk tampil live, semua pesan tersebut direkam kamera. "Pada akhirnya kami memindai seluruh pesan dan mengetik ulang serta dipajang di dunia maya," imbuh Manicad.


Hasilnya tidak sia-sia. Sudah ada beberapa respon dari kerabat mereka yang berkeinginan untuk mengontak korban selamat Topan Haiyan.


Lain lagi pengalaman Erel Cabatbat, seorang reporter TV5 di Manila. Dia mengaku kerap dititipi nomor kontak dari para korban selamat yang memohon kepadanya agar mengirimkan SMS ke kerabatnya.


Salah satu korban selamat yakni seorang dokter yang telah berjalan sejauh lima kilometer dari rumahnya. "Dia begitu basah, tertutup lumpur dan bertanya kepada saya, apakah saya bisa mampir ke Cebu untuk mengontak anak-anaknya," kata Cabatbat.


Dia berhasil mengirimkan pesan pendek kepada anak-anak dokter. Selain itu Cabatbat turut memajang pesan itu ke akun Twitternya.


Hasilnya, keluarga sang dokter di Cebu akan datang ke Tacloban untuk menjemputnya.


Sementara orang-orang terlihat mengantri di depan stasiun berita GMA News di Manila. Dia bertanya soal kabar kerabat mereka yang berhasil direkam selamat. Alhasil sebuah situs dibuat untuk membantu kerabat menemukan keluarga mereka yang selamat dari hantaman Topan Haiyan.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya