Bongkar Kedok Anonymous, Singapura Gandeng 5 Hackers

Peretas Anonymous
Sumber :
  • digitaltrends.com
VIVAnews - Janji Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, untuk membongkar kedok peretas internasional Anonymous bukan sekadar gertak sambal. Demi memburu hacker yang meretas situs resmi PM Negeri Singa itu, pemerintah menggandeng lima pria ahli teknologi dan informasi. 
Tekuk Korea Selatan, Rafael Struick: Ayo Kita ke Paris dan Ciptakan Sejarah Lagi!

Stasiun berita Channel News Asia melansir, kelima pria itu berusia antara 17 hingga 45 tahun, dan berasal dari Singapura. Dari hasil investigasi yang dilakukan polisi, ditemukan petunjuk bahwa hackers telah memanfaatkan kelemahan di situs yang berfungsi menampilkan halaman dari sumber lain. 
Shin Tae-yong: Pelatih Timnas yang Juga Mahir Kendarai Truk dan Mobil Setir Kanan

Selain itu, polisi mengaku sudah mengantongi kelima nama tersangka pelaku aksi peretasan. 
GAC Aion Jual 1 Juta Mobil Listrik dalam Waktu Relatif Singkat

Namun, mereka membantah aksi peretasan situs PM yang beralamat di www.pmo.gov.sg, terkait dengan aksi serupa terhadap situs Dewan Kota Ang Mo Kio atau aksi vandalisme di Gedung Dewan Kota tanggal 5 November lalu.

Tersangka terhadap aksi peretasan Dewan Kota telah ditahan dan didakwa di pengadilan. 

Pelaku diketahui bernama James Raj Arokiasamy, berusia 35 tahun. Pada saat melakukan aksinya, dia bersembunyi di balik identitas "The Messiah". Raj tertangkap di sebuah apartemen di Kuala Lumpur, Malaysia. 

Kini, tugas Pemerintah Singapura memburu dan membongkar kedok kelompok Anonymous internasional. Menurut Kementerian Dalam Negeri (MHA), mengganggu atau merusak sistem komunikasi informasi dan teknologi (ICT) dianggap ilegal dan melanggar konstitusi. 

"Aksi seperti mengalihkan operasi layanan kritis, membahayakan dan mengakibatkan kerugian serius terhadap sistem keamanan, ekonomi dan sosial negara, dan warga Singapura, dianggap tindak kriminal. Kami akan menyelesaikan kasusnya sesuai dengan hukum yang berlaku," ujar Juru Bicara MHA. 

Aksi peretasan terhadap situs PM Singapura terjadi pada Kamis, 7 November lalu sekitar pukul 23:17 waktu Singapura. Saat itu kelompok Anonymous mengganti tampilan sub halaman yang merujuk kepada sumber lainnya. 

Dalam sebuah sub halaman, hacker mengganti tampilan lamannya dengan tajuk bernada menghina. Di laman itu terdapat gambar pria mengenakan topeng elang dan di samping kiri terpampang tulisan: "Hebat sekali menjadi warga Singapura saat ini". 

Kendati diretas, namun situs PM masih tetap dapat diakses. Motif dari aksi tersebut diduga berkaitan dengan permintaan peninjauan kembali aturan baru pemerintah yang mewajibkan portal berita untuk mendapat izin. 

Mengetahui hal ini, Lee lantas bersumpah akan memburu pelaku penyerangan dunia siber. 

"Ini bukan sesuatu yang dapat ditertawakan. Hal ini juga bukan sesuatu yang akan berlalu begitu saja karena Anda tidak meninggalkan identitas. Kalian dapat berpikir identitas kalian tidak diketahui, tapi kami akan melakukan berbagai upaya untuk membongkar identitas kalian!", janji Lee. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya