Amukan Topan Haiyan Membuat Filipina Rugi Rp160 Triliun

duka korban badai Haiyan di Filipina
Sumber :
  • REUTERS/Edgar Su
VIVAnews
Bayar Pajak Kendaraan Sekarang Dapat Diskon
- Topan dahsyat Haiyan, yang menyapu Filipina bagian tengah akhir pekan lalu, ternyata tidak hanya menyebabkan kerugian hilangnya ribuan nyawa, tetapi juga merugikan ekonomi negara itu yang besarnya setara ratusan triliun rupiah. Angka itu setara dengan lima persen nilai pertumbuhan ekonomi (GDP) Filipina.

Blak-blakan, Putri Anne Ngaku Belum Bisa Move On dari Arya Saloka

Harian
Melesat Naik Pangkat Jenderal Bintang Dua TNI, Mayjen Bangun Nawoko Kini Jabat Pangdivif 3 Kostrad
Inquirer , Selasa 12 November 2013 melansir total kerugian ekonomi yang ditanggung Pemerintah Filipina mencapai 604 miliar Peso atau setara Rp160 triliun. Angka itu diumumkan Gubernur Provinsi Albay di Pulau Luzon, Joey Salceda. 


Dia menyimpulkan demikian berdasarkan data yang dikutip dari analis senior Bloomberg, Jonathan Adams, yang menggunakan data dari Kinetic Analysis Corp untuk menghitung nilai kerugian yang diakibatkan topan yang disebut juga Yolanda itu.


"Apabila dikonversi ke dalam dollar, maka nilainya mencapai US$14 miliar. Nilai ini tiga kali lebih besar dibandingkan dana yang dikeluarkan untuk perbaikan pada waktu dilanda Topan Pepeng dan Ondoy. Sehingga ini akan menjadi pukulan telak bagi nilai GDP di kuarter keempat tahun 2013 ini," kata Salceda.


Salceda menambahkan dampaknya baru semakin terasa di tahun 2014 mendatang.


Selain itu, lanjut Salceda, Pemerintah Filipina juga tengah menghadapi dampak negatif atau tuntutan pembangunan setelah dilanda Topan Pablo dan gempa bumi yang pernah melanda kota Zamoboanga dan Bohol.


"Total dana yang dikeluarkan untuk bencana tadi mencapai angka 60 miliar Peso atau Rp15 triliun," kata pria yang terpilih sebagai Ketua Dewan Pengelolaan Iklim Hijau (GCF) dari PBB.


Masih menurut dia, dengan adanya dana yang dialokasikan oleh Pemerintah untuk rekonstuksi perbaikan infrastruktur akibat Yolanda yang mencapai 23 miliar Peso atau Rp6,1 triliun, maka hal itu diprediksi akan menghambat pertumbuhan ekonomi Filipina mencapai lima persen.


Sementara prediksi Menteri Keuangan, Cesar Purisima, menyebut pertumbuhan ekonomi Filipina tahun 2013 akan terkoreksi sebesar satu persen akibat dilanda Topan Yolanda. Dia menambahkan kawasan Philipina tengah yang biasanya menyumbang 12,5 persen ke GDP, maka setelah disapu Topan Yolanda, nilainya bisa menurun hingga 10 persen.


Kerusakan yang diakibatkan oleh Yolanda, menurut Purisima cukup signifikan, karena pertumbuhan ekonomi Filipina selalu melebihi angka tujuh persen selama empat kuarter berturut-turut. Bahkan Filipina tercatat sebagai negara berkembang dengan pertumbuhan tercepat mencapai 7,6 persen dalam enam bulan pertama di kawasan Asia Tenggara.


"Kami memprediksi dampak kerusakannya cukup parah, sehingga dalam beberapa bulan dan tahun ke depan, kami semua harus bekerja bersama-sama untuk membangun itu kembali," ujar Purisima seperti dilansir laman
GMA Network
. (eh)




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya