VIDEO: Menjarah, Pengungsi Topan Haiyan Ditembak Mati

Topan Haiyan
Sumber :
  • AFP/Ted Aljibe

VIVAnews - Malang betul nasib yang dialami oleh dua pengungsi Topan Haiyan. Di saat menanti bantuan yang tak kunjung tiba, mereka terpaksa harus berjuang sendiri bertahan hidup.

Salah satunya dengan menjarah toko dan gudang-gudang makanan. Namun, tentara militer dan polisi Filipina yang diturunkan ke lokasi bencana tak sanggup menjaga semua toko dan gudang di sana.

Alhasil, pemilik gudang dan toko terpaksa bertindak main hakim sendiri. Salah seorang pemilik gudang bahkan menembak mati dua orang pengungsi yang ditudingnya hendak mencuri beras di tempatnya.

Melihat peristiwa itu, putri dari pria yang ditembak, meratapi kepergian ayahnya. Dalam sebuah video, gadis remaja itu kemudian berlutut dan memohon keadilan kepada tentara militer yang tiba di lokasi.

Menurut dia, ayahnya tidak berniat mencuri beras, melainkan hanya ingin mengambil sepeda roda tiga yang diparkir dekat gudang. Lihat
Aksi penjarahan, terpaksa dilakukan para pengungsi supaya mereka dapat bertahan hidup sambil menunggu bantuan sampai ke tangan mereka. Sebelumnya, Juru Bicara Badan Pangan Nasional Filipina, Rex Estoperez, melaporkan delapan pengungsi lainnya tewas akibat tertimpa dinding gudang beras.

Saat itu, mereka tengah menjarah sebuah gudang beras di Pulau Leyte. Di Kabupaten Alangalang sendiri, kata Estoperez, sebanyak 100 ribu karung beras, telah dijarah pengungsi.

Kendati jam malam diberlakukan sejak pukul 20:00 hingga 05:00 waktu setempat, namun tetap tidak dapat mencegah terjadinya aksi penjarahan.

Prabowo Tak Hadir di Acara Halal Bihalal PKS, Ini Alasannya

Hingga Sabtu, 16 November 2013, pukul 06:00, disebutkan, Dewan Pengelolaan dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional (NDRRMC), menyebut jumlah korban tewas akibat amukan Topan Haiyan mencapai 3.637 orang.

Sementara itu, 12.501 orang dilaporkan mengalami luka dan 1.186 orang belum ditemukan. (art)

Tokoh agama Papua

Tokoh Agama Papua: Jangan Ikut Ajakan Sesat Aksi Demo 1 Mei, Pihak Tidak Bertanggungjawab

Adapun aksi demonstrasi tersebut itu rencananya digelar di Jayapura pada 1 Mei yang diklaim sebagai Hari Aneksasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024