Rusuh di Sudan, Korban Tewas 50 Orang

Presiden Sudan Omar Hassan al-Bashir
Sumber :
  • REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah

VIVAnews - Kerusuhan meledak di Darfur, perbatasan Sudan. Radio pemerintah setempat melaporkan, korban tewas mencapai seratus orang. Pertempuran itu terjadi sejak Kamis lalu. Mengutip laman Reuters, helikopter Mi-24 dari tentara Chad pertama menyerang.

Nasdem dan PKS Diskusi Ikut Koalisi atau Oposisi, Surya Paloh: Masih Dikaji, Belum Final

Targetnya: kelompok pemberontak Chad dekat Tissi, perbatasan Sudan-Chad. “Ada bom di daerah sekitar Tissi di sisi Sudan pada hari Kamis. Garis pemberontak Chad yang menjadi sasaran,” kata seorang sumber yang tak ingin disebut identitasnya.

Seorang juru bicara koalisi pemberontak Chad sebelumnya mengatakan, lebih dari 200 kendaraan militer Chad telah menyeberang ke Darfur. Setelah kerusuhan Kamis itu, pertempuran berlanjut hari Sabtu, 16 November 2013.

Pernah Jadi Puteri Indonesia, Angelina Sondakh Ungkap Kenangan dengan Mooryati Soedibyo

Mengutip laman SBS, lebih dari 50 orang tewas dari kedua belah pihak, hari itu saja. Korban tewas itu termasuk tentara Chad.

Konflik di wilayah Sudan memang sudah satu dekade terjadi. Terutama, sejak suku Afrika mengangkat senjata melawan pemerintah yang dipimpin seorang Arab di Khartoum. Mereka merasa terdiskriminasikan.

KPU Tangerang Sebut Proses Pendaftaran Pemilukada 2024 Dibuka Mei

Hubungan antara Presiden Chad, Idriss Deby Chad dengan Presiden Sudan, Omar Hassan al-Bashir, memang tak baik. Pemberontak Sudan dua kali menyerang Chad sejak tahun 2006. Namun hubungan itu kemudian membaik.

Pekan ini, Deby mengirim seorang penasihat untuk bertemu Bashir di Khartoum untuk membahas keamanan di Darfur. Menteri Pertahanan Sudan, Abdel Rahim Mohammed Hussein, juga mengumumkan untuk mengakhiri pemberontakan di wilayah Darfur.

Entah apa yang kemudian membuat konflik Kamis lalu meletup. “Ada spekulasi, tentara Chad dikerahkan mendukung rencana militer keseluruhan Sudan untuk mengakhiri pemberontakan di Darfur,” kata sebuah LSM, seperti dilansir laman Reuters.

Namun, perkara serangan helikopter, belum ada yang bisa dikonfirmasi. Yang jelas, konflik di Darfur selama ini telah menewaskan sekitar 200 ribu orang. Menurut PBB, 460 ribu orang juga terlantar akibat konflik itu.

Hukum dan ketertiban memang sebagian besar telah dirusak di wilayah tersebut. Itu mungkin menjadi alasan pemberontak Chad untuk memulai serangan terhadap tanah air mereka dari dalam Sudan. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya