Bawa Granat ke Kantor, Anggota Parlemen Wanita Libya Ditangkap

Ilustrasi granat
Sumber :
  • Getty Images
VIVAnews -
Sambut Lebaran 2024, Menko Luhut: Momentum Mempererat Kerukunan Serta Kekompakan
Seorang anggota parlemen di Libya ditangkap satuan keamanan gedung dewan setelah kedapatan membawa granat di tasnya. Dia mengaku, peledak itu selalu dibawanya untuk melindungi diri.

Momen Lebaran, Bos Pos Indonesia Tegaskan Nonstop Layani Transaksi Masyarakat

Diberitakan
12 Adab di Hari Idul Fitri yang Perlu Dilakukan Umat Muslim
CNN , Jumat 22 November 2013, pemilik tas itu adalah Souad Soltan, anggota dewan yang datang untuk menghadiri rapat. Granat di dalam tas wanita ini ketahuan setelah melalui mesin pemindai di depan gedung dewan di Tripoli.


Ketika ditanya ada apa dalam tasnya, dia mengatakan itu adalah granat. Dia mengaku, granat tangan itu dibawanya untuk melindungi diri.


Granat itu disita selama Soltan menghadiri rapat. Selesai rapat, dia meminta kembali granatnya namun ditolak anggota keamanan karena akan diselidiki dulu oleh kepolisian.


Kepada harian
Libya Herald
, Soltan mengaku perlu membentengi diri lantaran sering diancam. Dia mengatakan, putranya saat ini tengah diculik untuk mengintimidasinya.


Pasca runtuhnya rezim Khadafi, Libya terpecah menjadi beberapa kubu militan. Para pejabat baru negara itu kerap menerima intimidasi, ancaman dan diincar oleh kelompok bersenjata.


Bulan lalu, Perdana Menteri Libya Ali Zeidan sempat diculik dalam hotel di Tripoli oleh orang-orang bersenjata. Dia dibebaskan beberapa jam kemudian setelah negosiasi yang alot.


Minggu lalu, Mostafa Noah, wakil kepala badan intelijen Libya juga diculik. Dia juga telah dibebaskan. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya