Partai Islam Turkistan Klaim Dalangi Insiden di Lapangan Tiananmen

JIP menabrak kerumunan orang di Lapangan Tiananmen, China
Sumber :
  • Orange.co.uk
VIVAnews - Pasca sebulan setelah tragedi teror di Lapangan Tiananmen, sebuah kelompok yang menamakan dirinya Partai Islam Turkistan (TIP) mengklaim bertanggung jawab menjadi dalang di balik serangan itu. Informasi ini terkuak dari adanya sebuah klip audio yang diperoleh organisasi pemantau internet berbasis di Amerika Serikat (AS). 
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Temui Presiden Jokowi di Istana

Harian Inggris, The Guardian, Senin 25 November 2013, melansir bahwa TIP merupakan kelompok pertama yang mengklaim bertanggung jawab terhadap serangan tanggal 28 Oktober lalu. Dalam klip audio yang berdurasi selama delapan menit itu terdengar suara pemimpin kelompok itu, Abdullah Mansour, menyebut warga China sebagai orang yang tak beriman. 
Pengamat sebut Hadirnya Anies dan Muhaimin di KPU Beri Legitimasi Hasil Pemilu

"O, warga China yang tidak beriman, ketahuilah bahwa Anda semua telah dibodohi oleh Turkistan Timur selama enam tahun terakhir. Namun, kini mereka telah sadar," ujar Mansour. 
Kata Shin Tae-yong Usai Heerenveen Izinkan Nathan Tjoe-A-On Kembali ke Timnas Indonesia U-23

Rekaman suara Mansour tersebut kemudian dipajang di dunia maya akhir pekan lalu di situs Institut Pencarian Entitas Teroris Internasional (SITE) di Bethesda, Maryland, AS. Situs SITE memang didesain untuk memantau forum para pelaku jihad. 

Dalam rekaman suara itu, Mansour bahkan memperingatkan Pemerintah China akan adanya serangan serupa oleh para pejuang Uighur di masa mendatang. Salah satu target yang mereka bidik yaitu Balai Agung Rakyat yang kerap digunakan oleh para petinggi Partai Komunis China (PKC) untuk mengadakan rapat tingkat tinggi. 

"Publik telah mengetahui siapa musuh yang sesungguhnya dan mereka kembali berpaling kepada agama mereka. Mereka belajar dari kesalahannya," ucap Mansour. 

Sementara Pemerintah China menyebut Gerakan Islam Turkestan Timur (ETIM) sebagai dalang dari serangan di Lapangan Tiananmen. Menurut otoritas Negeri Tirai Bambu, ETIM memiliki kedekatan hubungan dengan kelompok militan, Al-Qaeda. 

Pada Senin kemarin, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Qin Gang, bahkan menyebut ETIM merupakan kelompok yang sama dengan TIP. Qing menambahkan, Pemerintah akan terus berupaya untuk menghalau serangan dari kelompok tersebut. 

"Ini jelas menunjukkan esensi dari organisasi teroris tersebut dan memungkinkan orang-orang yang diduga menjadi tersangka dapat melihat dengan lebih jelas peristiwa ini," ujar Qin dalam jumpa pers reguler. 

Kendati Pemerintah menyebut ETIM sebagai otak di balik serangan itu, namun para ahli Xinjiang meresponnya dengan rasa skeptis. Menurut beberapa ahli, serangan itu bisa saja dilakukan oleh sekelompok orang yang tidak menyukai kebijakan ketat Pemerintah dalam membatasi warganya untuk beribadah. 

Beberapa bahkan ragu bahwa organisasi ETIM memiliki kemampuan yang cukup untuk melakukan serangan teror. 

Analisa itu diungkap oleh peneliti senior di LSM Human Rights Watch, Hong Kong, Nicholas Bequelin. Menurutnya ETIM telah bertransformasi menjadi TIP dalam beberapa tahun belakangan. 

Di tahun 2012 silam, pemimpin kelompok TIP terbunuh dalam serangan kapal nirawak CIA di Pakistan. Sementara Departemen Luar Negeri AS telah melabeli ETIM sebagai kelompok teroris pada tahun 2002 silam. 

Pemerintah China terus menggunakan label kelompok teroris itu untuk menunjukkan kredibiltasnya di dunia internasional akan program anti terornya. 

Kredibilitas Dipertanyakan

Menurut data dari The Guardian, kelompok TIP sebelumnya mengklaim bertanggung jawab akan aksi pengeboman bus di kota Kunming dan Shanghai. Mereka juga pernah mengancam akan menebar teror saat penyelenggaraan Olimpiade tahun 2008 lalu. 

"Masalahnya, kredibilitas mereka dipertanyakan. Tidak jelas apakah mereka kelompok yang benar-benar ada dan secara aktif merencanakan sesuatu atau hanya sekelompok orang yang gusar akan kebijakan Pemerintah," ujar Bequelin.

Pada Senin kemarin, majalah milik Pemerintah China, Oriental Outlook, melaporkan bahwa kota Xinjiang telah mengalami 190 aksi kejahatan teror di tahun 2012 lalu. Data itu diperoleh dari data statistik di bagian keamanan publik Xinjiang. 

Namun, karena aturan dari Pemerintah yang terbatas, alur informasi mengenai aksi teror itu masih tetap kabur. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya