Salah Keluarkan Laporan HIV di Yunani, WHO Minta Maaf

Kantor Pusat WHO di Jenewa
Sumber :
  • WHO
VIVAnews - 
5 Ciri-ciri Anda Terkena Gangguan Kepribadian Narsistik, Haus Akan Pujian
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta maaf atas kesalahan pada laporan peningkatan angka penderita HIV/AIDS di Yunani 2011 silam. Dalam laporan WHO, dikatakan bahwa banyak warga Yunani sengaja menyuntik virus HIV agar dapat tunjangan kesehatan pemerintah.

Kim Soo Hyun Jalani Pelatihan Tentara Cadangan Jelang Episode Terakhir Queen of Tears

Diberitakan
Harta Kekayaan Elon Musk Lenyap Rp 45 Triliun dalam Sekejap, Ini Penyebabnya
Daily Mail , Selasa 26 November 2013, dalam laporan tersebut dikatakan bahwa Yunani memberikan tunjangan bagi para penderita HIV/AIDS sebesar 700 Euro atau setara Rp11,1 juta. Selain itu, mereka juga memperoleh akses ke program substitusi obat.


Para penderita juga dibayar jika mengunjungi pusat-pusat penyuntikan obat di kota Athena. Kemudian mereka harus bersedia untuk mengisi survei yang tak dilengkapi identitas dan kembali untuk mengambil hasil tes HIV mereka.


Akibatnya, tulis laporan, jumlah penderita meningkat pesat. Dari angka 22 orang pada 2010, menjadi 245 orang tahun 2011. Ini berdasarkan data Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa.


Dalam permintaan maafnya, WHO mengatakan bahwa isi laporan itu keliru lantaran ada kesalahan penulisan. Informasi itu disampaikan oleh Kepala Urusan Publik, Gregory Haerti, melalui akun Twitter.


"Warga Yunani tidak sengaja memasukkan virus HIV ke diri mereka sendiri untuk memperoleh tunjangan." tulis Haerti di Twitter dan dilansir Stasiun Berita
Sky News
.


Dalam pernyataan resminya, WHO mengatakan, seharusnya laporan tersebut dibaca menjadi "separuh dari kasus baru HIV akibat menyuntik ke diri sendiri dan sebagian dari mereka saja yang tertular virus itu".


Laporan ini bersumber dari Lancet and the Greek Documentation and Monitoring Centre for Drugs. Maksud dari menyuntik diri sendiri adalah penggunaan narkotika yang menyumbang besar pada peningkatan jumlah infeksi HIV sebesar 52 persen.


Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Hellenic (Keelpno), tingkat penularan HIV di Yunani meningkat tiga kali lipat dalam 10 tahun terakhir, yaitu 3,9 tiap 100 ribu orang di tahun 2003, menjadi 10,9 di tahun 2012.


Selain HIV, Yunani juga dipusingkan meroketnya angka prostitusi. WHO menyebut salah satu alasannya adalah situasi ekonomi yang kian memburuk. Sejak tahun 2007, warga Yunani sudah jarang terlihat berkunjung ke dokter atau dokter gigi apabila sakit.


Tahun depan, Yunani akan memasuki tahun keenam masa resesi dan pemotongan anggaran besar-besaran. Negara itu telah dua kali diberikan dana talangan oleh Uni Eropa, kendati anggaran sementara untuk tahun 2014 memprediksi adanya peningkatan ekonomi senilai 0,6 persen. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya