Lokasi Wawancara Dikepung Massa, PM Thailand Diungsikan

PM Yingluck Shinawatra menemui korban banjir di Ayutthaya
Sumber :
  • REUTERS/Sukree Sukplang
VIVAnews
PKS Terbuka untuk Bertemu Prabowo tapi Bukan untuk Menyusul PKB
- Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra, terpaksa membatalkan jadwal wawancara dengan media pada Minggu, 1 Desember 2013, lantaran lokasi tempatnya diwawancara telah dikepung para demonstran. Seharusnya hari ini, Yingluck diwawancara di Biro Polisi Penanggulangan Narkotika di Bangkok.

Kemenkominfo Gelar Talkshow “Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan”

Asisten PM Yingluck, Natthriya Thaweevong, kepada seorang
Berawal dari Hobi Pakai Brand Mewah, Selebgram Berusia 70 Tahun Ini Debut di Paris Fashion Week
Reuters mengatakan bahwa bosnya terpaksa diungsikan lantaran massa demonstran mulai masuk ke bagian terluar dari kompleks Klub Olah Raga Polisi.

Padahal sehari sebelumnya, massa penentang pemerintah telah berkumpul di depan barikade polisi di Wat Benjamabhopit atau lazim disebut Kuil Marmer. Polisi terpaksa menembakkan gas air mata demi membubarkan massa yang coba mengangkat pagar pembatas. Kendati telah diminta oleh PM Yingluck untuk membubarkan diri, namun mereka tetap bersikukuh akan terus berunjuk rasa.


"Saya hanya ingin orang-orang yang memiliki nama keluarga Shinawatra segera naik pesawat dan kabur ke suatu tempat. Dan tolong, jangan lagi kembali ke negara kami," ujar salah seorang demonstran, Chatuporn Tirawongkusol, yang keluarganya memiliki sebuah restoran.


Di luar kompleks Biro Polisi Metropolitan, sekitar 3.000 orang telah berkumpul. Mereka menuduh polisi lebih berpihak kepada kakak Yingluck, yaitu mantan PM Thaksin. Menurut pantauan reporter
Reuters
, para pengunjuk rasa berkumpul di dekat barikade dan mencoret-coret serta menulis kalimat "Negara Gagal,".


Bahkan, seorang fotografer
Reuters
, menyaksikan bahwa para pengunjuk rasa melemparkan bom bensin ke arah polisi yang sedang berada di seberang kanal Gedung Parlemen.


Di tempat berbeda, stasiun televisi Thai PBS, telah berhasil diambil alih para pengunjuk rasa. Lebih dari 250 orang yang sebagian besar menggunakan kaos hitam berkumpul di tempat parkir.


Produser Eksekutif Thai PBS, Surachai Pannoi, mengatakan kepada
Reuters
, bahwa manajemennya akan berbagi siaran dengan stasiun televisi Blue Sky, yang dikendalikan oleh kelompok oposisi, Partai Demokrat.


Massa anti pemerintah lantas mengibarkan bendera dan membunyikan peluit. Mereka mendeklarasikan hari Minggu ini sebagai hari kemenangan, karena dianggap berhasil melalui pekan panjang dalam upaya menggulingkan Yingluck dan akhir bagi keluarganya.


Keluarga Yingluck telah berkuasa selama lebih dari satu dekade dalam dunia politik Thailand. Pemimpin massa pengunjuk rasa meminta para pendukungnya mengambil alih 10 kantor instansi pemerintahan, enam stasiun televisi, markas kantor polisi dan kantor PM. Mereka menamakan gerakan tersebut sebagai kudeta rakyat.


Menurut Juru Bicara Polisi Nasional, Piya Utayo, tentara telah dikerahkan ke kompleks instansi pemerintahan yang kini masih diduduki massa sejak Kamis kemarin. Mereka juga mngirimkan tentara ke Kementerian Keuangan yang dikuasai massa sejak Senin lalu.


Kemarahan massa dipicu Undang Undang Amnesti Politik yang akan digulirkan oleh Pemerintahan PM Yingluck. Apabila UU itu diloloskan maka, kakaknya mantan PM Thaksin dapat kembali ke Thailand tanpa harus dipenjara terlebih dahulu.


Publik menilai UU itu akan memuluskan jalan bagi Thaksin kembali ke dunia politik Negeri Gajah Putih. Yingluck dianggap hanya sebagai boneka. Pasalnya, meski Thaksin mengasingkan diri di suatu tempat, keduanya kerap berkomunikasi. Bahkan Thaksin dikabarkan ikut terlibat dalam rapat kabinet yang dipimpin Yingluck melalui kamera web.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya