- REUTERS/Stringer
VIVAnews – Kesabaran Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra, mencapai batasnya. Dalam sebuah pidato yang ia sampaikan, Selasa 10 Desember 2013 di markas militer, adik mantan PM Thaksin Shinawatra itu menitikkan air mata lantaran geram dengan tuntutan massa antipemerintah.
Harian Bangkok Post melansir, Yingluck membubarkan parlemen Senin kemarin. Namun hal itu rupanya belum memuaskan keinginan para pengunjuk rasa yang dipimpin oleh politisi oposisi dan mantan Wakil PM Suthep Thaugsuban.
Mereka masih menuntut supaya seluruh rezim Shinawatra dibersihkan dari Negeri Gajah Putih, termasuk meminta Yingluck mundur dari jabatan sebagai Perdana Menteri sementara.
“Kita semua adalah saudara. Tapi mengapa kita harus menyakiti satu sama lain?” tanya Yingluck. Ia mengatakan sudah bersedia mengambil langkah hingga sejauh ini. Namun Yingluck tak habis pikir harus sejauh mana lagi dia mengalah.
“Apa kalian (pengunjuk rasa antipemerintah) ingin saya juga keluar dari tanah Thailand?” kata dia. Kakak Yingluck, Thaksin, sampai hari ini berada di pengasingan setelah dijatuhkan dalam kudeta militer September 2006.
Kini Yingluck yang menjabat sebagai PM Thailand sejak tahun 2011, mengatakan tidak bisa mundur sebagai pejabat interim karena bertentangan dengan konstitusi Thailand yang berbunyi, PM dan kabinet masih harus tetap berada di pos mereka hingga sebuah pemerintahan baru terbentuk.
Yingluck pun meminta kepada para demonstran untuk tidak mengecam seluruh keluarga Shinawatra. Ia juga meminta Partai Demokrat selaku oposisi, untuk membantu menjaga demokrasi dengan berpartisipasi dalam pemilihan umum tanggal 2 Februari 2014.
Sebelumnya, Suthep menolak ikut serta dalam pemilu itu. Baginya, pemilu hanya akal-akalan Yingluck agar bisa kembali berkuasa. Suthep menyebut Yingluck pembohong, dan menganggap langkah dia membubarkan parlemen tidak lebih dari sebuah taktik politik.
Anda seorang pembohong, tapi rakyat tidak sebodoh yang Anda pikir,” ujar Suthep yang ngotot menuntut pembentukan Dewan Rakyat yang dipilih tanpa melalui pemilu.
Baca juga:
Prabowo Bertemu Cak Imin, PAN: Jangan Langsung Artikan PKB Sudah Pasti Gabung
Setelah penetapan KPU, Prabowo selaku Presiden terpiih mendatangi markas PKB untuk menemui Cak Imin. Elite pendukung Prabowo pun ikut merespons.
