Obama dan Presiden Kuba Raul Castro Berjabat Tangan di Misa Mandela

Presiden AS Barack Obama dan Presiden Kuba Raul Castro.
Sumber :
  • REUTERS/Kai Pfaffenbach
VIVAnews
Heboh Aksi Pedagang Buang Puluhan Ton Buah Pepaya, Ternyata Ini Penyebabnya
– Presiden Amerika Serikat Barack Obama berjabat tangan dan berbincang dengan Presiden Kuba Raul Castro dalam upacara peringatan untuk Nelson Mandela di Stadium FNB Johannesburg, Afrika Selatan, Selasa 10 Desember 2013.

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II

The Guardian
Kasus Uang Tutup Mulut Donald Trump Seret Nama Karen McDougal, Siapa Dia?
melansir, Obama menyapa para pemimpin dunia dan kepala negara yang menghadiri misa penghormatan Mandela itu. Dia juga berjabat tangan dengan Presiden Brasil Dilma Rousseff yang sebelumnya kesal pada Obama atas penyadapan oleh Badan Keamanan Nasional AS (NSA).

Jabat tangan Obama dan pemimpin Kuba Raul Castro tergolong istimewa. AS da Kuba baru-baru ini telah mengambil langkah-langkah kecil menuju pemulihan hubungan bilateral di antara mereka – meningkatkan harapan bahwa kedua negara dapat membuat terobosan untuk memperbaiki relasi mereka yang selama ini buruk.


Namun suara skeptis juga muncul karena berdasarkan pengalaman masa lalu, hubungan kedua negara yang bermusuhan di era perang dingin itu sebelumnya juga pernah menunjukkan tanda-tanda mencair, tapi nyatanya kembali beku.


Dalam pidatonya di upacara penghormatan bagi Mandela, Obama memuji pejuang anti-apartheid itu sebagai pembebas terbesar terakhir di abad 20. Obama mendesak dunia meneruskan warisannya dengan memerangi ketidakadilan, kemiskinan, dan diskriminasi.


Obama juga membandingan mantan Presiden Afrika Selatan itu dengan Mahatma Gandhi, Martin Luther King, dan Abraham Lincoln. “Apa yang ia capai tak terelakan. Dalam busur kehidupannya, kita melihat sosok yang mendapatkan tempatnya di sejarah melalui perjuangan, kelihaian, ketekunan, dan keyakinan. Dia memberi tahu kita bahwa apa yang mungkin terjadi bukan hanya ada pada buku-buku sejarah berdebu, tapi juga dalam kehidupan kita sendiri,” kata Obama.


Tepuk tangan dan sorak-sorai membahana bagai meletus dari stadion tiap kali nama Obama disebut atau sosoknya ditampilkan di layar besar yang dipasang di stadion. Puluhan orang berkumpul di bawah tempat duduk Obama dan para mantan presiden AS. Mereka melambaikan tangan dan mengambil foto para pemimpin negara adidaya itu.


Seperti Mandela, Obama adalah pemimpin kulit hitam pertama di negaranya. Obama menyebut dia memperoleh keuntungan dari perjuangan Mandela. “Kita tidak akan pernah melihat sosok seperti Nelson Mandela lagi. Tapi kita dapat menggunakan karya hidupnya untuk kita,” kata dia.


Obama menempuh 16 jam penerbangan dari Washington ke Pretoria, Afsel, bersama Ibu Negara Michelle Obama, mantan Presiden George W. Bush dan istrinya Laura, serta mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Rodham Blinton. Mantan Presiden AS Bill Clinton dan Jimmy Carter juga menghadiri misa penghormatan Mandela ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya