Kelompok "Kaos Merah" Siap Tandingi Demonstran Anti PM Yingluck

protes anti pemerintahan Thailand 8 desember 2013
Sumber :
  • REUTERS/Athit Perawongmetha

VIVAnews - Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra, sudah membubarkan parlemen untuk mempercepat Pemilu, yang akan digelar 2 Februari 2014. Namun, langkah itu tidak langsung membuat konflik di Thailand langsung reda.

Kubu anti PM Yingluck yang digalang Partai Demokrat bertekad tetap meneruskan aksi demonstrasi di Bangkok dan sekitarnya hingga permintaan mereka dipenuhi, yaitu adik Thaksin Shinawatra itu harus segera mundur dari jabatannya tanpa harus tunggu pemilu. Namun, situasi di Thailand bisa bertambah parah setelah massa simpatisan Yingluck bertekad menggelar demonstrasi tandingan.

Pihak keamanan pun khawatir bahwa rencana para simpatisan yang dikenal sebagai kelompok "kaos merah" itu akan berdampak konfrontasi langsung dengan kelompok anti Yingluck. Padahal, dalam kurun empat tahun terakhir sudah beberapa kali terjadi demonstrasi berdarah, yang digelar kelompok kaos merah maupun kelompok "kaos kuning," yaitu massa simpatisan Partai Demokrat yang anti Yingluck dan para kroni mantan PM Thaksin Shinawatra.

Bernama resmi Front Bersatu untuk Demokrasi Menentang Kediktatoran (UDD), kelompok kaos merah pimpinan Jatuporn Promphan itu siap menandingi aksi jalanan massa kaos kuning pimpinan mantan Deputi Perdana Menteri dan juga politisi Partai Demokrat, Suthep Thaugsuban.

"Merupakan tugas UDD untuk mengerahkan massa berkaos merah dan mereka yang cinta demokrasi yang tidak suka dengan cara-cara Suthep. Akan ada massa yang lebih banyak dari kelompoknya Suthep," kata Jatuporn seperti dikutip kantor berita Reuters.

Walau Senin kemarin berhasil memaksa Yingluck mempercepat Pemilu, massa kaos kuning yang kembali mengepung kantor perdana menteri sejak awal pekan ini masih belum puas. Mereka justru memberi tenggat 24 jam kepada Yingluck untuk mengundurkan diri, walau dia telah direstui Raja Bhumibol Adulyadej sebagai perdana menteri transisi untuk mempersiapkan Pemilu.

Melihat Yingluck, tidak mematuhi tenggat itu, Suthep menyerukan kepada polisi agar menangkap perdana menteri itu. "Bila tidak segera mundur, kami akan meningkatkan aksi protes hingga kamu dan seluruh keluarga Shinawatra tidak tahan lagi," ancam Suthep. 

Demonstrasi yang digalang kubu oposisi pimpinan Suthep itu terjadi sejak akhir November lalu setelah Yingluck berupaya meloloskan undang-undang Amnesti, yang memberi peluang bagi kakaknya untuk kembali ke Thailand tanpa harus dipenjara karena kasus korupsi. Sejak dikudeta militer pada 2006, mantan PM Thaksin telah menyebabkan perpecahan di kalangan Thailand.

Dia sangat dibenci oleh massa kelompok kaos kuning, yang didukung politisi Partai Demokrat dan kaum elit perkotaan yang dekat dengan keluarga kerajaan. Sebaliknya, Thaksin masih populer di kalangan rakyat menengah ke bawah, terutama di kawasan utara, yang menjadi simpatisan kelompok kaos merah.  (eh)

Deretan Negara yang Ternyata Penduduknya Paling Cepat Meninggal di Dunia

Baca juga

Ilustrasi malas gerak (mager).

10 Negara Ini Dicap Paling Malas Gerak Sedunia, Kok Bisa?

Menjadi malas atau mager adalah perilaku yang tidak menguntungkan. Selain menghambat produktivitas, berikut adalah deretan negara malas gerak di dunia yang diteliti ini

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024