Lagi, Murid SMA di Amerika Tembaki Sekolah Sendiri

Arapahoe High School
Sumber :
  • REUTERS/Evan Semon

VIVAnews - Seluruh penduduk Amerika seharusnya melewatkan Jumat malam tadi dengan khidmat dan syahdu. Mereka mengenang persis setahun peristiwa penembakan di Sandy Hook Elementary School, Connecticut. Lebih dari 20 korban melayang saat itu.

Hormati Putusan MK, Ganjarist: Pertarungan Pilpres Sudah Selesai Namun Perjuangan Kami Belum

Namun yang terjadi sangat mengejutkan. Mereka justru dihantui kabar peristiwa yang nyaris persis sama seperti setahun lalu. Seorang siswa senior memasuki Arapahoe High School, Colorado, sambil membawa senjata, lalu menembaki sekitarnya.

Akibatnya, seorang gadis berusia 15 tahun dilarikan ke Littleton Adventist Hospital dengan luka tembak. Kondisinya cukup kritis. Dua siswa lain dibawa ke Swedish Medical Center, namun kondisi mereka dilaporkan baik-baik saja.

Progres Pembangunan Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 1 Capai 83,85 Persen

Sementara pelaku penembakan, yang tak dirilis namanya ditemukan meninggal di sebuah kelas setelah menembak dirinya sendiri. Diketahui, ia beraksi seorang diri. Sheriff Grayson Robinson menuturkan pada CNN, penembakan itu diduga karena unsur dendam.

Sebab, sebelum mulai menembaki sekitarnya siswa yang mengamuk itu sempat menyebut nama seorang guru. Kemungkinan, mereka terlibat konflik tertentu. Karena tak juga mendapat jawaban soal keberadaan guru itu, Sang Siswa mulai menembak dengan brutal.

Prabowo Segera Bahas Koalisi Setelah Ditetapkan Jadi Presiden Terpilih Besok

Seorang petugas kebersihan akhirnya menelepon 911. Ia merasa keanehan sejak melihat ada siswa masuk sekolah membawa senjata. “Kemudian aku mendengar bunyi ledakan. Saat itulah aku tahu ada penembakan,” kata petugas itu, seperti dilansir laman CNN.

Petugas itu, bersama guru yang dicari oleh si penembak, memutuskan keluar dari sekolah. Tujuannya, agar siswa yang dipenuhi rasa dendam juga ikut keluar dan tak menembak di dalam sekolah. “Menurut saya, itu keputusan taktis yang sangat penting,” kata Robinson.

Saat akhirnya petugas kepolisian telah tiba di Arapahoe, siswa-siswa berada dalam kelas. Polisi kemudian memburu si penembak. Ia ditemukan di sebuah ruang kelas, bersama senapan dan dua bom molotov. Satu bom telah meledak, namun satu lagi berhasil diamankan.

Seorang gadis kemudian muncul berlumuran darah dari tangga, dan berteriak: “Tolong, ada penembak!”. Gadis itu tengah berada di kelas yoga saat mendengar tembakan, dan diperintah gurunya uuntuk masuk ke lemari.

Kosongkan Sekolah

Sementara itu, kelas lain ada yang tengah bersiap mengambil komputer dari loker data penembakan terjadi. “Kami sedang bersenang-senang, tertawa, tiba-tiba mendengar suara ledakan yang sangat keras,” kata seorang murid berusia 15 tahun.

Beberapa dalam kelas Bahasa Inggris, langsung mematikan lampu dan bersembunyi di sudut. Jumat itu, adalah hari mengerikan bagi mereka. Anak-anak remaja itu dicekam rasa takut, gemetar, dan tangis. Tak lama kemudian, saat polisi datang, mereka diperintahkan keluar.

Puluhan siswa kemudian berjalan menjauhi sekolah, dengan tangan terangkat. Arapahoe sendiri merupakan sekolah dengan 70 ruang kelas, dan menampung lebih dari dua ribu siswa. Menurut sumber Gedung Putih, Presiden Barack Obama telah diberi tahu soal penembakan itu. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya