Setelah Pamannya, Kim Jong-un Mulai Singkirkan Bibinya?

Kim Jong-un (kanan) dan bibinya Kim Kyong-hui (kiri)
Sumber :
  • REUTERS/Jason Lee/Files
VIVAnews -
5 klub Sepakbola yang Sering Tampil di final liga champions, Real Madrid Teratas?
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengeksekusi pamannya sendiri Jang Song-thaek, yang dituduh berkhianat dan merencanakan makar. Setelah Jang, istrinya yang juga bibi Kim, tidak terlihat di publik, diduga juga mulai disingkirkan.

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang! Harga Limitnya Rp809 Juta

Diberitakan
Pendeta Gilbert Akan Dilaporkan Lagi Jika Tak Sampaikan Permintaan Maaf Lewat Media
Reuters pekan ini, Kim Kyong-hui tidak menghadiri peringatan kematian Kim Il-sung dan Kim Jong-il Selasa lalu. Padahal, pada acara kenegaraan seperti ini Kyong-hui dan suaminya selalu datang mendampingi keponakannya.


Bersama dengan suaminya, adik perempuan Kim Jong-il ini dianggap sebagai "pasangan terkuat di Pyongyang". Mereka berdua disebut-sebut sebagai kekuatan sebenarnya dari kepemimpinan otoriter Korea Utara. Mereka jugalah yang diduga membentuk Kim Jong-un sebagai pemimpin di usianya yang sangat muda.


Memang putri Kim Il-sung ini pernah tidak menghadiri acara kenegaraan, tapi karena alasan sakit. Namun kali ini tidak ada pernyataan apapun dari pemerintah Korut mengenai ketidakhadiran Kyong-hui di Kumsusan Memorial Palace itu. Padahal seluruh elit negara hadir, termasuk kepala pemerintahan Kim Yong Nam.


Dalam acara itu, ribuan petinggi militer Korut mengucapkan sekali lagi sumpah setia mereka terhadap Kim Jong-un. Kim yang saat ini diduga berusia 30 tahun mengambil alih kepemimpinan setelah ayahnya wafat pada Desember 2011.


Pengamat dari lembaga
think tank
di Seoul, Sejong Institut, Cheong Seong-jang, mengatakan bahwa dengan menyingkirkan pamannya, dan kemungkinan juga bibinya, Kim ingin meneguhkan kepemimpinannya di negara komunis itu.


Cheong mengatakan Jang adalah satu-satunya figur pemimpin yang jadi ancaman baginya. Akhirnya, Jang dieksekusi atas tuduhan makar, menghancurkan ekonomi negara, narkoba, suka main perempuan dan penghasutan.


"Dengan menyingkirkan satu-satunya faksi, kekuatan Korea Utara sekarang berpusat penuh pada Kim Jong-un," kata Cheong. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya