Kota Volgograd di Rusia Kembali Diguncang Bom Teror, 10 Tewas

Polisi Rusia evakuasi korban serangan bom di Volgograd
Sumber :
  • REUTERS/Sergei Karpov
VIVAnews
Ekspansi Perusahaan Musik Terkemuka Asia Tenggara Diresmikan di Indonesia
- Hanya selang waktu 24 jam setelah aksi bom bunuh diri di stasiun, bom lain juga meledak di Kota Volgograd, Rusia. Insiden hari ini menghancurkan sebuah bus listrik dan menewaskan sedikitnya 10 orang.

Penampilan Makin Sopan, Nikita Mirzani Ternyata Diawasi Rizky Irmansyah

Kantor berita
Sidang Sengketa Pilpres di MK, Bawaslu Sebut Jokowi Bagi-bagi Bansos Tak Langgar Netralitas
Russia Today , Senin 30 Desember 2013, melansir selain korban tewas, serangan itu turut melukai 28 orang lainnya. Sebanyak 22 di antaranya tengah dirawat di RS. Hasil penyelidikan yang dilakukan Komite Investigasi sebelumnya menyebut jumlah korban tewas 10 orang, sedangkan 19 orang terluka.

Di antara para korban luka, terdapat seorang bayi berusia satu tahun. Kini, dia telah dirawat di RS dalam kondisi kritis.


Menurut Menteri Kesehatan, Veronika Skvortsova, korban luka kini berada dalam kondisi kritis.


"Mereka menderita luka bakar, trauma berlipat, dan luka ledakan. Apabila memang dibutuhkan, mereka akan langsung diterbangkan ke Moskow," ungkap Veronika.


Kementerian Darurat kemudian menyiapkan sebuah penerbangan baru dari Moskow menuju Volgograd dengan perlengkapan medis dan tim yang dapat merawat korban ledakan.


Modus operandi yang digunakan pelaku bukan lagi menggunakan bom bunuh diri, melainkan dipasang di bagian tengah bus troli. Hal itu dijelaskan oleh Komite Investigasi Rusia, Vladimir Markin.


Penyidik menduga aksi peledakan bom yang terjadi pada Senin ini dan Minggu kemarin memiliki keterkaitan. Bus troli itu meledak ketika berada di dekat pasar di pusat kota.


Menurut seorang saksi mata, Alina Averyasova, ledakan tersebut cukup kuat hingga menghancurkan jendela-jendela di gedung-gedung terdekat.


"Saya terbangun karena mendengar ledakan besar. Lalu saya mendengar kaca-kaca di dua lantai pertama gedung pecah. Saya melihat ke luar jendela dan di dalamnya masih gelap. Kemudian saya melihat sebuah bus hancur oleh sebuah ledakan. Orang-orang pun langsung berlarian sambil berteriak," papar Alina.


Mengetahui hal ini, Presiden Vladimir Putin telah bertemu dengan Kepala Badan Intelijen Rusia, FSB, Aleksandr Bortnikov.


Setelah terjadinya ledakan kedua ini, pengamanan langsung diperketat di daerah Volgograd. Kepala Departemen Pengamanan Regional, Aleksey Mayorov, mengaku akan mengerahkan lebih banyak personil polisi menjelang pergantian tahun esok.


"Kami akan kembali memeriksa fokus pendekatan, khususnya terhadap tempat-tempat di mana publik kerap berkumpul, baik bagi pejalan kaki dan transportasi di atas permukaan serta bawah tanah," ujarnya.


Namun, rumor lainnya menyebar kurang dari sejam peristiwa ledakan kedua hari Senin ini. Menurut informasi yang dipajang di akun Twitter, terdapat ledakan baru yang berasal dari stasiun kereta tram. Namun, rumor ini belum dapat dikonfirmasi kebenarannya.


Media pun lantas menyerukan kepada pengguna media sosial, agar berhenti menyebar kepanikan. (adi)



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya